Disini Paulus dengan jelas membedakan orang Kristen ke dalam dua macam golongan: orang Kristen yang mengikuti pimpinan Roh Kudus dan orang Kristen yang mengikuti kemauan daging mereka.
Disini Paulus memakai dua macam istilah untuk satu hal: daging dan tubuh. Mengapa dia tidak langsung menyebut daging sebagai tubuh? Atau tidak langsung menyebut tubuh sebagai daging? Mengapa dia membedakan penggunaan istilah daging dan tubuh? Karena yang Paulus maksud adalah ciptaan Tuhan dan ciptaan yang sudah dirongrong oleh dosa. Ciptaan Tuhan adalah tubuh
yang begitu baik, tubuh kita bisa menjadi tempat kediaman Roh Kudus. Tetapi tatkala tubuh ini sudah menjadi alat untuk mengutarakan kemauan si jahat, menjadi instrumen untuk berbuat dosa, maka jadilah kedagingan.
Maka kedua istilah ini diterjemahkan dengan hati-hati sekali, “Tubuh yang bisa mati akan dibangkitkan kembali, tetapi janganlah kamu hidup menuruti keinginan dagingmu.” Jika kita bisa membedakan pengertian akan kedua istilah ini, maka kita akan melihat dengan jelas akan apa yang dimaksudkan oleh Paulus.
Roh Kudus memimpin seseorang untuk menikmati hidup dan sejahtera yang sesungguhnya, bagaimanakah kita mendapatkan sejahtera yang sungguh? Sejahtera yang sungguh diberikan kepada orang yang taat kepada Tuhan. Roh Kudus memimpin kita, tidak berarti Dia mengadakan intervensi atau campur tangan dalam merebut kebebasan kita. Roh Kudus memimpin kita, justru membawa kita pada hidup yang berkelimpah dan sejahtera yang kekal. Inilah rahasia hidup kekristenan. Jika kau sudah mendapat petunjuk dari Tuhan tentang apa yang harus kau perbuat, dan kau menolak dengan sengaja, karena kau mempertahankan kebebasanmu, hakmu, kau melawan Tuhan, berarti kau sedang melawan kebahagiaanmu yang terbesar. Kol 3:15 mengatakan “sejahtera Kristus itu memerintah di dalam hatimu.” Maksudnya seharusnya orang Kristen mempunyai kestabilan jiwa, ketenangan rohani dan sejahtera di dalam
dirinya, pada saat apapun. Kekacauan politik, goncangan kestabilan, penganiayaan agama, perebutan kebebasan beriman bagi orang Kristen mungkin akan tiba. Orang Kristen dipanggil untuk membuktikan bahwa mereka tetap memiliki damai pada saat dunia goncang. Itulah artinya iman. Sebab itu, di Kol 3:15 kalimat terakhir Paulus berkata, “untuk inilah kamu dipanggil yaitu untuk menikmati sejahtera dan damai Kristus di dalam hatimu.”
Di bagian ini, Paulus berkata, jangan menjadi seorang seteru Allah, karena mengikuti kedagingan. Daging tidak bisa mengikuti hukum Allah, daging tidak mungkin bisa berjalan sesuai dengan prinsip yang ditetapkan oleh Allah. Jika orang Kristen mengikuti kedagingan, lalu mau berkenan kepada Tuhan, itu omong kosong. Jika orang Kristen sambil mengikuti kedagingan sambil minta Tuhan berkenan kepadanya adalah tidak mungkin. Pilihannya hanya satu: mau mengikuti kedagingan, pasti menjadi musuh Allah. mau mentaati daging pasti mendukakan Tuhan, pasti kehilangan kenikmatan hidup.
Pimpinan Roh Kudus adalah istilah yang berlawanan dengan istilah paksaan Roh Kudus. Roh Kudus tidak pernah memaksa, Dia hanya memimpin. Agama adalah kekuatan yang menakut-nakuti manusia; Roh Kudus adalah gairah yang memimpin, menyalurkan keberanian manusia. Di dalam agama, manusia merasa takut; di dalam pimpinan Roh Kudus, manusia mempunyai keleluasaan untuk berbuat hal yang benar. Di dalam agama, manusia dikontrol; di dalam pimpinan Roh Kudus, manusia mempunyai kekuatan dan kekuatan untuk bergairah dengan vital sekali. Itu perbedaan yang besar sekali. Roh Kudus tidak membuat ketakutan terhadap sifat agama, namun Dia juga tidak menginginkan kita melampiaskan kedagingan, maka Dia memimpin kita dengan pengertian kebenaran dan cinta kasih terhadap Tuhan yang memberi kebenaran. Akhirnya melihat pimpinan Roh Kudus secara total di dalam kerajaan Tuhan, dan sesudah itu, kita mengambil keputusan dalam hidup sehari-hari dengan stabil dan sejahtera.
Baca ayat 10, “Jika Kristus di dalam hatimu, maka tubuhmu akan mati karena dosa, tetapi rohmu akan hidup karena kebenaran atau keadilan Tuhan Allah.” Inilah yang disabut dibenarkan melalui iman. Paulus menunjukkan perbedaan antara dua macam orang ini: jika Kristus ada di dalam dirimu, berarti kau tidak lagi sama seperti dulu. Sekarang kau sudah menjadi orang yang dibenarkan, dikuduskan, sudah dianggap benar oleh Tuhan dan tidak lagi dianggap sebagai orang berdosa.
Tetapi mengapa pada ayat ini dikatakan bahwa tubuh akan mati karena dosa? Memang tubuh tidak ditebus pada saat yang sama ketika jiwa kita ditebus, tubuh ini harus menunggu sampai hari terakhir, waktu Kristus datang kembali, barulah tubuh ini akan berubah, yang mati akan bangkit, yang masih hidup tidak akan mati lagi, tetapi berubah dari lemah menjadi kuat, dari milik dunia menjadi milik sorga, dari yang memalukan menjadi mulia, dari yang bisa rusak menjadi tidak bisa rusak, dari yang sementara menjadi yang kekal. Sebab itu di dalam kedagingan sekarang, di dalam hidup yang berapa puluh tahun ini, kita masih berada di dalam tubuh yang akan membawa kita kepada kematian, sama seperti orang yang belum Kristen. Namun meskipun kita hidup di dalam tubuh yang fana, yang bisa rusak, kita mempunyai perasaan yang berbeda sekali, karena kita sudah mencicipi terlebih dahulu akan apa yang akan kita rasakan di dalam sorga, kita mempunyai perasaan kemuliaan yang hanya akan terjadi di sorga, kita merasakan sukacita yang hanya berada di sorga, pada saat kita masih hidup di dunia ini. Puji Tuhan!
Ringkasan Khotbah : Pdt. Dr. Stephen Tong, 26 Juni 1994
Sumber : https://www.fica.org/ficalist/fica/teach/stong4