Apa yang menjadi pertanyaan jika wajib pajak di lakukan stock opname oleh petugas pajak, dalam hal ini oleh seorang Account Representative (AR). Jika dilakukan stock opname oleh fungsional pemeriksa mungkin wajar dan biasa. Bagaimana jika hal tersebut dilakukan dilakukan oleh seorang AR?  Sebelum menjawab mari kita mencoba sekilas menelusuri apa dan seperti apa itu stock opname.

Dasar Pebisnis Niaga Melakukan Stock Opname

Sebagai pebisnis (Wajib Pajak) yang bergerak dalam perdagangan  dapat dipastikan ada satu atau dua barang yang perhitungannya tidak sama antara yang tertulis di buku (komputer) dengan kenyataan yang ada sebenarnya (di gudang). Barang tersebut bisa berlebih atau yang lebih banyak adalah berkurang. Berkurangnya barang bisa disebabkan banyak hal, bisa karena barang tersebut hilang/rusak, jika barang  berlebih dari yang tertulis di buku, biasanya disebabkan oleh kesalahan perhitungan pada saat menghitung jumlah sebelumnya atau kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan. Jadi Stock opname adalah istilah lain dari penghitungan fisik persediaan. Tujuan diadakannya stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern (SPI).

Stock Opname Dalam Akuntansi

Stock opname biasanya diadakan setiap akhir tahun, tetapi kalau perusahaan dengan SPI yang lebih rapi, stock opname biasanya dilakukan tiap triwulan atau caturwulan. Stock opname bukan hanya untuk persediaan perusahaan. Stock opname juga semestinya dilakukan untuk kas, aktiva, piutang, hutang. Tetapi, perusahaan biasanya hanya melakukan stock opname untuk persediaan barang dan kas. Untuk perusahaan manufaktur, stock opname persediaan barang dilakukan untuk persediaan bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi, dan barang jadi.

Untuk pengendalian Intern, stock opname dilakukan oleh petugas yang bukan merupakan petugas pencatat persediaan, dalam perusahaan biasanya ada petugas audit tersendiri.

Jika setelah dilakukan stock opname terjadi selisih maka perlakuan selisih ini biasanya sesuai kebijakan perusahaan. Jika selisih kurang, kekurangannya ini dibebankan perusahaan maka bagian pembukuan membuat jurnal penyesuaian. Tapi jika kebijakan perusahaan mengharuskan petugas persediaan yang harus mengganti kekurangan persediaan maka tidak perlu ada jurnal penyesuaian, kecuali harga untuk penggantian tidak sama dengan harga pokok persediaan.

Jurnal jika selisih kurang dibebankan perusahaan :
>>> Biaya Lain2  Rp XXX
>>>>>> Persediaan  Rp XXX

Jika ternyata terjadi selisih lebih pada persediaan barang atau kas maka yang harus dilakukan adalah mengecek kembali catatan bila kemungkinan ada transaksi yang belum dicatat. Untuk selisih kurang pun juga harus dilakukan hal yang sama. Jika ternyata setelah di cek ulang tidak ada transaksi yang terlewatkan maka atas selisih lebih dilakukan jurnal penyesuaian. Jurnalnya yaitu :

>>> Persediaan  Rp XXX
>>>>>> Penghasilan lain2  Rp XXX

Stock Opname Dalam Perpajakan

Salah satu kegiatan Stock Opname dilakukan adalah dalam rangka penyusunan laporan keuangan dalam satu tahun buku  yang dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan).

Koreksi –koreksi perlu dilakukan karena sepanjang tahun buku tersebut dimungkinkan terjadi selisih volume Barang Dagangan, antara catatan Administrasi Stok di Bagian Akuntansi dengan Administrasi Stok di Bagian Gudang, namun  dasar yang menjadi koreksi sehingga atas selisih kurang akibat hilang/rusak serta  membebankannya dalam biaya harus sangat diperhatikan karena harus dalam persentase kewajaran.

Kunci dalam pembiayaan sebagai pengurang penghasilan neto atas selisih barang akibat hilang/rusak harus ada bukti ekstern dan berita acara, serta memperhatikan jumlah barang yang rusak, hilang, pecah dibanding dengan barang yang siap dijual. Diluar dari itu pada umumnya akan dikoreksi oleh pihak pajak.

Stock Opname dan Account Representative

Tentang apa tugas seorang AR sudah saya jelaskan sebelumnya di dalam Suka-Suka Tentang AR jadi, memang salah satu bagian pengawasan adalah termasuk didalamnya persediaan yang dilaporkan oleh wajib pajak dalam laporan keuangan. Mengingat banyaknya peredaran faktur pajak fiktif atau bodong atau sandiwara yang sudah beredar maka tentulah bagian tersebut wajar untuk diawasi. Dan sebagai wajib pajak yang baik tentu pula akan dengan senang hati karena mungkin hasil kerja audit eksternal atau bagian gudang dan pembukuan akan terlihat.

 

(Sekilas ini ditulis karena atmosfer tentang stock opname sangat bau menyengat di lingkungan kerja ogut).