Saat aku merasa sudah tidak sanggup lagi untuk memikul beban hidupku yang begitu berat, aku mengakhiri hidupku dengan melompat bebas dari sebuah gedung di lantai 11.

Dilantai 10: Kulihat pasangan yang terkenal sangat harmonis dan saling mencintai sedang bertengkar dan saling memukul satu sama lain.

Dilantai 9: Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis.

Dilantai 8: Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya.

Dilantai 7: Linda sedang minum obat anti-depresi.

Dilantai 6: Heng yang pengangguran terus membeli 7 (Tujuh) koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari.

Dilantai 5: Mr. Wong yang sangat dihormati publik, sedang mencoba baju dalam istrinya.

Dilantai 4: Rosa bertengkar lagi dengan pacarnya.

Dilantai 3: Pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya.

Dilantai 2: Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu.

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang. Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri. Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk. Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku. Terkapar meregang nyawa. Kurasa setelah mereka melihat kondisiku yang sedang menjelang tak bernyawa sekarang, mereka akan berpikir bahwa sebenarnya keadaan mereka tidak terlalu buruk.

“Bersyukurlah atas dirimu apa adanya. Karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan “terkejut” dengan rahasia hidup mereka”

Dan..

Cintailah dirimu, walaupun seberapa berat masalah yang menimpamu, ‎karena bagaimanapun keadaannya, Kita tetaplah berharga di mata Tuhan. Kita bisa menjadi alat yang dipakai-Nya, untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Sumber : https://inspirationalandmotivationalarticle.blogspot.com/2010/09/terjun-bebas.html