Louis Armstrong dilahirkan di New Orleans pada 04 Agustus 1901 (ada yang mengatakan 04 Juli 1900). Pada malam tahun baru ketika ia berusia 13 tahun, ia ikut dalam perayaan tersebut dan menembakkan pistol milik ayah tirinya ke udara. Ia segera ditahan polisi dan dimasukkan ke penampungan anak kulit hitam, Home for Colored Waifs.

Rumah itu ketat dan sangat disiplin. Meski demikian, rumah itu memiliki marching band yang terkenal. Louis sangat ingin bergabung. Ia memohon pada pemimpin band, Peter Davis untuk mendapat kesempatan audisi. Tetapi Davis menolak.

Selama enam bulan, ia menunda memenuhi permintaan Louis, sampai akhirnya menyerah dan mengundang anak itu ikut latihan band. Ketika Louis tiba, ia disodori tamborin. Hanya seminggu setelah itu, Pak Davis mengijinkannya memainkan alto horn. Kemudian terompet dan akhirnya cornet. Davis tidak hanya mengajarkan musik kepada Louis tetapi juga disiplin, nilai moral, dan keyakinan.

Setahun di bawah bimbingan Davis, Louis menerima penghargaan tertinggi dalam hidupnya. Ia ditunjuk menjadi pemimpin band sekolah itu. Louis Armstrong muncul, menunjukkan talenta, kepemimpinan dan sifat murah hati yang membuatnya menonjol selama kariernya.

Usia 35, ia mengadakan tur ke seluruh Eropa bersama bandnya sendiri. Sampai saat ini, seluruh dunia mengenalnya sebagai biangnya musik jazz dan pemusik jenius. Ia dikenal sebagai sosok karismatik di atas panggung, suara parau sekaligus permainan trompetnya, pengaruh Armstrong jauh melampaui musik jazz. Pada akhir kariernya pada tahun 1960-an, ia secara luas dianggap berpengaruh besar terhadap musik populer secara umum. Armstrong adalah salah satu dari penghibur Afrika-Amerika populer pertama yang berhasil “lintas ras”. Di Amerika Serikat yang waktu itu sangat terbagi menurut ras, musiknya justru lebih penting daripada warna kulitnya. Ia jarang memolitikkan rasnya sehingga sering mengecewakan sesama Afrika-Amerika.

Langkah kejayaan Louis dimulai dari kenakalannya,

“Tembakan itu, saya yakin telah memulai karir saya. Kesuksesan bermula pada waktu saya ditahan sebagai anak berusia 13 tahun yang berulah. Hal itu membuat saya harus berhenti berjalan di tempat, dan mulai mempelajari sesuatu. Yang terpenting, saya mulai mempelajari musik.”

“Kita mungkin tidak menyadarinya ketika hal itu terjadi, tetapi pengalaman buruk kadang menjadi hal terbaik bagi Kita.” (Walt Disney)

Sumber : https://inspirationalandmotivationalarticle.blogspot.com/2010/02/pengalaman-buruk.html