Kali ini kita akan membahas tentang fungsi Gereja. Mengapa harus ada Gereja? Bukankah sebelum Yesus lahir sudah ada agama-agama di dunia ini, seperti Hinduisme, Budhisme, Konfusianisme, Taoisme, dll. Perbedaan antara Yesus dengan semua pemberita agama adalah bahwa Yesus menjunjung tinggi keselamatan sedangkan agama menjunjung ajaran moral dan etika. Ajaran keselamatan mengajarkan bagaimana menyelamatkan manusia dari dosa. Sebelum Yesus datang ke dunia ini, ajaran-ajaran Tao sudah ada, ajaran tentang hubungan manusia sudah ada, tetapi ketika Yesus datang ke dunia ini, Dia tidak memberitakan apa itu baik, apa itu jahat, Dia mau memberitahu bahwa dalam hidup kita yang terbatas ini, kita sedang berjalan menuju kebinasaan, dan dengan demikian membutuhkan keselamatan yang daripada-Nya.

Ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden, Allah mengatakan (Kej 2:16-17) “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Di dalam taman Eden juga ada pohon kehidupan, selain daripada pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat: (Kej 2:9) “Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.”

Kita perhatikan bahwa kedua pohon ini berbeda, pohon pengetahuan yang baik dan jahat berbeda dengan pohon kehidupan. Ayat-ayat Kejadian ini menunjukkan ada dua hal yang paling tinggi dalam kehidupan manusia yaitu hal tentang yang baik dan jahat dan hal tentang hidup dan mati.

Dengan memakan buah pohon yang baik dan jahat itu, manusia mengetahui apa itu baik dan apa itu jahat. Tetapi apakah salahnya mengetahui apa yang baik dan yang jahat? Kalau Tuhan tidak mau manusia untuk mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, maka tidak mungkin di dalam Alkitab ada begitu banyak ajaran tentang yang baik dan jahat. Filsuf Jerman Nietzsche mengatakan bahwa dalam  ayat-ayat ini, Allah tidak mau manusia memperoleh pengetahuan. Tetapi, hal ini tidak benar, karena Alkitab tidak mengatakan demikian, Alkitab mengatakan tentang buah yang baik dan yang jahat, dan bukan tentang buah pengetahuan yang lain, yang bukan perbedaan antara yang baik dan yang jahat. Juga kalau manusia mengetahui apa yang baik dan yang jahat maka dua hal di mana manusia dalam hal ini dapat melakukan kesalahan:

  1. Berdasarkan otoritas apa manusia bisa mengetahui yang baik dan yang jahat
  2. Dalam waktu yang bagaimana manusia mengetahui yang baik dan yang jahat

Seperti seorang anak yang berumur belasan tahun, mulai mencari apa itu seks, apa itu pacar, apa itu pernikahan, apa itu menjadi suami-istri. Kalau dia berusaha memikirkan tentang hal-hal ini, itu tidak salah. Tetapi ada dua hal yang harus dia perhatikan sebelumnya: yang pertama ialah dari siapa dia mendapatkan pengetahuan ini, dan yang kedua kapankah dia baru boleh mendapatkan pengetahuan ini.

Semua pengetahuan ini sebenarnya sudah terselubung di dalam Alkitab, dia bisa mendapatkannya dari Firman Allah. Namun dia juga bisa mendapatkannya melalui sumber-sumber lain seperti pornografi dsb. Allah mau manusia mengetahui tentang yang baik dan yang jahat dari Firman-Nya supaya manusia mengetahui apa itu makna dari perintah Allah. Tetapi Adam tidak mau hidup daripada firman Tuhan, dan dia memakan buah itu di luar daripada perintah Tuhan.

Ketika Adam dan Hawa memakan buah yang baik dan yang jahat, maka mereka langsung saat itu juga mengetahui apa itu baik dan apa itu jahat, dan Allah mengatakan pada waktu memakannya engkau akan mati. Ini menekankan bahwa prinsip waktu itu begitu mengerikan.  Alkitab mengajarkan kapan dan bagaimana rencana Tuhan di dalam dimensi waktu memberikan segala sesuatu kepada manusia. Musa pada umur 80 tahun baru dia menjadi hamba Tuhan, karena waktu daripada Tuhan sudah tiba. Mengapa Yesus baru setelah ribuan tahun baru datang ke dunia? Karena waktu daripada Tuhan sudah tiba. Kristus sesuai dengan waktu-Nya telah ditetapkan untuk mati bagi kita, karena waktu yang ditetapkan oleh Tuhan sudah tiba.

Semua waktu ditetapkan oleh Tuhan, dan manusia tidak dapat merubahnya. Pada hari engkau memakan buah itu engkau akan mati, karena pada hari itu engkau tidak berkenan kepada Tuhan. Maka manusia harus pertama-tama mendapatkan hidup; baru-kemudian manusia boleh mengetahui tentang baik dan jahat. Kalau manusia mengubah aturan ini, maka manusia berada di dalam jalan kebinasaan.

Di dalam taman Eden ada dua pohon yang paling penting, yang pertama adalah pohon kehidupan, dan yang kedua adalah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Pohon kehidupan merepresentasikan hidup, keselamatan yang memberikan hidup yang kekal. Pohon yang kedua merepresentasikan perbandingan dan tanggung jawab manusia akan perbuatan baik atau jahat yang dilakukan oleh manusia.

Maka dalam taman Eden ada perbedaan antara anugerah keselamatan dan ajaran agama. Sebelum Yesus datang ke dunia ini, manusia telah mengetahui kebaikan dan kejahatan. Darimana mereka mengetahuinya? Dari agama, dari Konfusionisme, dari Taoisme, dll. Karena semua ajaran agama di dalam dunia mengajarkan etika dan moral, tentang kebaikan dan kejahatan. Tetapi apakah pengetahuan agama akan menyelamatkan kita? Tidak. Betapa bijaksana dan baiknya seseorang, suatu hari dia akan meninggal. Karena ajaran agama mementingkan pengetahuan akan yang baik dan yang jahat, dan bukan tentang kehidupan dan kematian. Ketika Yesus turun ke dalam dunia ini, bukan untuk menyelesaikan yang baik dan yang jahat, tetapi untuk memberikan hidup, bahkan memberikan hidup yang berkelimpahan.

Pengetahuan itu baik, ilmu menjadikan kita dari tidak tahu menjadi tahu, ini adalah tanggungjawab dari science dan education. Filsafat memberikan kita bijaksana, melepaskan kita daripada kebodohan. Agama memberikan pengetahuan tentang yang baik dan jahat, teknologi memberikan keterampilan, kedokteran memberikan kesehatan, ilmu kemasyarakatan memberikan etika hubungan antara manusia. Di dalam dunia ini, apa yang kita pelajari, apa yang kita lakukan, dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang dapat dinikmati selama masih di dunia ini. Ini adalah hasil dari pengetahuan, tetapi hanya Yesus yang dapat memberitahukan tentang hidup dan mati.

Yesus mengatakan kalau engkau tidak dilahirkan baru, maka tidak ada gunanya (Yoh 3:3) “Jika seorang tidak dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat kerajaan Allah”. Apa yang dimaksud Yesus dalam ayat ini adalah hidup yang kekal: hidup yang hanya dapat diberikan melalui kematian Kristus dan kebangkitan-Nya.

Fungsi Pertama Gereja – Berbakti dan Memuliakan Allah

Ketika Yesus membangun Gereja di dalam dunia ini, maka apa fungsi Gereja di dalam dunia ini? Gereja membawa semua umat untuk sungguh-sungguh berbakti kepada Tuhan. Meskipun dalam hati manusia ada wahyu umum untuk mengenal Tuhan, tetapi mereka tidak menganggapnya sebagai Tuhan dan tidak bersekutu dengan Dia, tidak memuliakan Dia. Mereka merendahkan kedudukan Tuhan dan menganggap-Nya sama seperti ciptaan lainnya. Bukan saja mereka tidak berbakti menyembah Dia, maka pikiran mereka menjadi sia-sia, hati mereka menjadi gelap.  Maka setan, melalui ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan, membutakan hati mereka. Maka mereka hidup dalam kegelapan, mereka tidak bisa melihat terang, dan seumur hidup mereka berjalan di dalam gelap.

Ketika Allah mengirim Yesus ke dalam dunia ini, Yesus membawa terang ke dalam dunia ini. Maka manusia mendapatkan suatu pengharapan yang baru, manusia bisa melihat sumber kehidupan yang sesungguhnya. Orang-orang yang sudah diselamatkan kemudian berkumpul di dalam Gereja, dan membawa orang-orang lain ke dalam kerajaan Allah. Di dalam Gereja, mereka bisa tahu bagaimana bisa berbakti dan menyembah Allah, mereka bisa membawa puji-pujian dan hormat kepada Allah. Maka fungsi yang pertama daripada Gereja adalah untuk berbakti dan menyembah Tuhan, mengembalikan kemuliaan kepada Tuhan.

Karena hanya (Wahyu 5:13) “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya”.  Di dalam Gereja tidak ada seorangpun yang mempunyai kuasa, tidak ada seorangpun yang memilik kemuliaan; hanya Tuhan yang mempunyai kuasa dan kemulian. Gereja harus memuliakan Tuhan, menghormati Tuhan, Soli Deo Gloria, kemuliaan hanya kepada Tuhan.

Allah memberikan Firman-Nya kepada kita, anugerah-Nya kepada kita, Dia memberikan pengampunan dosa kepada kita, sehingga kita diperdamaikan dengan Allah. Ketika Gereja membawa manusia dekat kepada Tuhan, maka Gereja menjalankan fungsinya untuk berbakti dan memuliakan Tuhan.

Fungsi Kedua Gereja – Bersekutu dan Saling Mengashi

Gereja membuat orang-orang yang di dalamnya bisa hidup dengan baik dan bisa bersekutu satu sama lain. Allah kita adalah Allah yang hidup di dalam terang, dan kita diikat di dalam terang.

Hubungan antara Allah dengan kita adalah hubungan yang vertikal. Hubungan antara orang yang sama-sama berjalan di dalam terang adalah hubungan yang horizontal. Ketika kita berjalan dalam terang, kita bersekutu dengan Tuhan, dan tidak hanya itu, kita boleh bersekutu antara satu dengan yang lain. Di dalam hubungan vertikal kita bersekutu dengan Tuhan, dan di dalam hubungan horizontal kita bersekutu dengan yang lain. Ini adalah fondasi dari Christian Ethics. Prinsip Etika Kristen adalah salib. Ketika kita bersekutu dengan terang, maka kita bisa bersekutu dengan yang lain,

Alkitab mengatakan (1 Yoh 4:8) “God is love” Allah adalah Kasih. Agama-agama-lain mengatakan God is merciful, God is full of love, ungkapan-ungkapan ini tidak sama dengan pernyataan Allah adalah kasih.  Tetapi Alkitab mengatakan God is love.

Sebelum penciptaan hanya ada Allah dan tidak ada yang lain. Dia adalah Allah yang Esa, Allah Tritunggal, tetapi Allah juga adalah kasih, jika demikian siapakah yang Allah kasihi? Karena kasih itu membutuhkan objek. Maka sesungguhnya Allah Bapa mengasihi Allah Anak, Allah Anak mengasihi Allah Bapa, Allah Bapa mengasihi Allah Roh-Kudus, Allah Roh-Kudus mengasihi Allah Bapa, Allah Anak mengasihi Allah Roh-Kudus dan Allah Roh-Kudus mengasihi Allah Anak. Kasih di antara Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh-Kudus menjadi fondasi yang utama daripada hidup di dalam komunitas.

Maka dengan bersekutu dengan Tuhan, Allah di dalam terang, kita di dalam terang, maka kita bersekutu dengan Tuhan. Etika daripada salib, Yesus Kristus memperbaiki hubungan manusia dengan Allah, manusia diperdamaikan dengan Allah, juga manusia diperdamaikan dengan manusia yang lain.

Fungsi kedua daripada Gereja adalah menjadi tempat persekutuan bagi orang-orang yang berjalan di dalam terang. Di dalam Gereja, kita mendapat pelajaran yang paling sulit di dalam sejarah: pelajaran untuk mengampuni orang lain, pelajaran untuk mengerti orang lain, mengerti sifat-sifat orang lain, dan menerima orang lain.

Fungsi Ketiga Gereja – Mengabarkan Inijil

Fungsi ketiga daripada Gereja, bahwa ada fungsi penerangan kepada dunia, fungsi menjadi garam bagi dunia, ada fungsi untuk memberitakan Injil kepada dunia. Karena Gereja mau memberikan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita.

Ada tiga fungsi daripada Gereja: berbakti kepada Tuhan, bersekutu sesama kita untuk saling mengasihi, dan memberitakan Injil. Ketiga hal ini kalau dilakukan oleh Gereja, maka Gereja tidak mungkin musnah.

Tuhan mendirikan Gereja untuk berfungsi di dalam tiga lapisan ini. Demikian juga GRII, mari kita berbakti dan memuliakan Tuhan, mari kita saling mengampuni, mengerti, mengasihi satu dengan yang lain. Ketiga mari kita memberitakan Injil kepada dunia, meninggikan Salilb, memperkenalkan Yesus supaya manusia kembali kepada Tuhan. Dengan melakukan ketiga kewajiban ini, Gereja kita diperkenan di mata Tuhan. Tuhan memberkati dan memimpin kita. Setelah 24 tahun, what’s next?, Nothing more nothing less, kita musti kembali kepada ketiga fungsi dasar Gereja ini.

Ringkasan Khotbah : Pdt Dr. Stephen Tong

Sumber : https://griimelbourne.wordpress.com/2013/10/01/perayaan-hut-grii-pusat-29-september/