Bagai dapat durian runtuh, tiga sekawan ini tidak pernah mengira bahwa mereka akan mendapatkan uang senilai $40.000 di sebuah sofa bekas yang mereka beli. Reese Werkhoven, mahasiswa semester tiga di SUNY New Paltz Collegebersama dua teman perempuannya, Cally Guasti and Lara Russo menemukan uang tersebut pada bagian bawah lengan sofa saat pertama kali mendudukinya.

Werkhoven mengaku bahwa sebelumnya ia dan kedua temannya tidak pernah menemukan uang sebanyak itu apalagi di dalam rumahnya sendiri pada sofa bekas yang mereka beli.

“Jangankan menemukan uang sebanyak itu, menemukan uang recehan pada sela-sela sofa saja saya sudah senang.” Ucapnya kepada ABC News.

Kemudian Werkhoven bersama Guasti dan Russo mencoba menggali lebih dalam sela-sela sofa dan menemukan beberapa kumpulan tagihan senilai 100 dollar dalam sebuah amplop. Ketiganya sempat merasa bingung akan dibawa kemana uang-uang tersebut. Apakah mereka akan menghabiskannya bersama atau mengembalikannya kepada pemiliknya yang tercantum dalam sebuah amplop tagihan itu?

Werkhoven, Guasti dan Russo mencoba berdiskusi bersama. Mereka memang memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut kepada pemiliknya.

“Setelah berdiskusi, kami sepakat untuk mengembalikan uang tersebut kepada pemiliknya. Uang itu bukan milik kami, tapi miliknya.” Ucap Russo.

Namun diskusi alot mereka rupanya masih menyisakan kebimbangan. Untuk itu ketiga pemuda tersebut menghubungi orangtua mereka masing-masing dan orangtua ketiganya pun sama-sama memberikan saran bahwa uang tersebut sebaiknya dikembalikan.

Setelah keputusan dan saran itu mereka dapat, pertanyaan pun muncul di benak mereka: bagaimana jika pemilik uang tersebut sudah mati? Bagaimana jika sebenarnya uang itu adalah pemilik pengedar narkoba? Atau bagaimana jika uang-uang itu sebenarnya palsu? Namun dengan sabar para ibu menenangkan dan memberikan saran atas langkah apa yang seharusnya mereka ambil.

Werkhoven berujar seandainya uang tersebut benar-benar jadi miliknya ia akan membelikan sang ibu sebuah mobil. Sementara Guasti dan Russo berujar ingin berkeliling dunia dan membayar uang pinjaman sekolah mereka. Dan setelah dilakukan pencarian siapa pemilik uang tersebut dari tempat dimana sofa itu dibeli, ketiganya menemukan pemiliknya.

Sang pemilik mengatakan bahwa ia sengaja meninggalkan uang tersebut di sofanya. Uang itu merupakan warisan suaminya sebelum meninggal. Ketika suaminya telah tiada dan ia kembali menjalani usahanya sebagai tukang penjual bunga, ia menaruh semua penghasilannya di sofa itu. Sang pemilik memang senang duduk dan tidur di sofa itu sambil menonton TV. Namun karena ukuran serta kondisi yang sudah tidak baik lagi untuk sang pemilik pakai, anak pemilik sofa itu menjualnya kepada tukang penjual barang bekas bernama Salvation Army.

“Saat kami membelinya, sofa itu jelek dan bau. Namun karena hanya itu yang muat di ruangan kami, maka kami memutuskan untuk membelinya.” Ucap Russo lagi. Dan atas langkah yang ketiga pemuda itu ambil, Werkhoven, Guasti dan Russo pun diberi imbalan karena telah mengembalikan uang tersebut.

Sumber : https://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/langkah-tepat-pembawa-berkat/