Pdt. Dr. Stephen Tong (Samaria)

Pdt. Dr. Stephen Tong

A. Roh Kudus dan Hidup Kudus

Setelah 20 hingga 30 tahun, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia, pemimpin-pemimpin yang paling banyak berbicara tentang Roh Kudus, lalu berteriak dengan iman yang luar biasa mempengaruhi berjuta-juta menusia, akhirnya terbukti bahwa mereka hanya banyak berbicara tentang Roh Kudus tetapi tidak hidup kudus. Akibatnya, yang dihasilkan lebih merupakan kecelakaan dan kerugian besar bagi Kekristenan daripada sebagai suatu hal positif.

Sebagai contoh: Jim Baker yang telah memalsukan pekerjaan Roh Kudus dan kemudian terbongkar oleh wartawan. Ia memalsukan pekerjaan Tuhan, ia juga menyelewengkan pekerjaan Tuhan dalam hal keuangan, tidak jujur, menipu, bermain dengan pelacur dan akhirnya ia dipenjarakan 45 tahun. Banyak pemimpin gereja yang kelihatan sangat hebat lalu mendirikan badan atau yayasan yang anggotanya semua atau sebagian besar adalah anggota keluarganya sendiri, sehingga keuangannya tidak beres. Banyak Saudara tidak melihat dan memperhatikan hal seperti ini, apalagi melihat semua dampak yang sedemikian merugikan yang ditimbulkan akibat ulah mereka. Saudara hanya melihat itu seperti pekerjaan Roh Kudus.

Jim Baker menipu dengan mengatakan dalam sebuah kebaktian yang ditonton jutaan pemirsa televisi di Amerika, bahwa orang berbaju merah di baris ke empat sakit ini dan itu. Semua orang takjub karena ia dapat mengungkapkan sedemikian tepat dan rinci. Hal ini dianggap oleh semua penganut gerakan gelombang ketiga “Third Wave Movement: dalam Pantekosta, sebagai manifestasi dari kata-kata bijaksana, yaitu karunia supra-natural pertama dari sembilan Karunia Roh Kudus (1Korintus 12:1-11).

Tetapi seorang wartawan mulai meragukan hal itu dan mulai memperhatikan gerak-geriknya secara teliti. Mempelajari semua khotbahnya, sehingga akhirnya terbongkarlah, bahwa ia memakai wireless-earphone (alat pendengar tanpa kabel yang dihubungkan ke peralatan penerima suara) ketika berkhotbah. Semua penyambut menyalami pengunjung sambil menanyakan keadaan mereka. Lalu dengan memakai mikrofon kecil, mereka melaporkan keadaan orang yang hadir itu kepada Jim Baker yang ada di mimbar. Lalu Jim Baker mengatakan bahwa Roh Kudus yang bekerja dan berbicara kepada dia. Ini adalah pemalsuan yang menipu berjuta-juta orang sekaligus. Akhirnya cara penipuan ini terbongkar.

Orang kedua yang begitu banyak berbicara tentang Roh Kudus adalah Jimmy Swagart. Ia memecat asisten pendetanya karena tidak mau taat kepadanya. Karena benci dan dendam, asisten pendeta itu lalu menelusuri kehidupan Jimmy Swagart, dan akhirnya menemukan mobilnya berhenti di tempat pelacuran. Jimmy Swagart yang setiap kali keluar negeri selalu meminta televisi-televisi untuk menyiarkannya lebih lama, sehingga berjuta-juta orang melihat dan mengenalnya sebagai pengkhotbah kondang yang pandai berkhotbah sambil berjalan-jalan, sambil main piano, menangis dan berteriak, kini ia pergi ke pelacuran. Asisten pendeta itu mengempiskan ban mobilnya. Ketika mengetahui ban mobilnya kempis, Jimmy Swagart minta bantuan pelacur itu. Maka pelacur itupun keluar untuk membantu. Semua itu kemudian direkam dengan kamera yang memang telah disiapkan oleh asisten pendeta tersebut.

Pendeta ini paling sering mengatakan, “Allah berkata kepadaku….’God told me’…”, sehingga memberikan kesan bahwa ia paling dekat dengan Tuhan, sehingga Tuhan berbicara begitu banyak kepadanya. Ia memberi kesan sepertinya Tuhan berbicara kepada dia sama seperti dulu Tuhan berbicara kepada Petrus atau Paulus. Kelihatannya ia begitu luar biasa hebatnya. Pendengarnya banyak yang menangis dan melotot menantikan “suara Tuhan” yang diucapkannya. Kemudian, video rekaman asisten tersebut dikirim ke pusat Sidang Jemaat Allah di Colorado. Jimmy Swagart dipanggil dan diinterogasi. Ia mengakui kesalahannya, tetapi ia tidak bertobat. Ini prinsip penting: mengaku tidak sama dengan bertobat!

Ia diharuskan untuk mengaku di televisi, di hadapan umum di kebaktian yang dihadiri oleh 8.000 orang lebih. Kabar ini segera menyebar ke seluruh Amerika, lebih cepat dari mengabarkan Injil! Pengabaran Injil selalu kalah cepat dengan mengabarkan hal buruk seperti ini. Saat ia tampil di televisi mengaku dosa, saya sedang berada di Amerika Serikat dan melihatnya. Ia begitu pandai mengungkapkannya, suatu sandiwara yang sempurna. Begitu banyak orang yang menangis minta pengampunan baginya. Tuhan Yesus berkata, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?” (Matius 5:13). Setahun sebelumnya ia berteriak-teriak, “Tuhan berkata kepada saya, bahwa gereja-gereja akan suam, dingin dan mati, hanya dengan gerakan baru gereja akan dibangunkan.”  Kini teriakan itu pudar.

Setelah pemerintah Hongkong mendengar dosa itu, langsung semua waktu siarannya di televisi dihentikan. Negara-negara lain mulai mengikuti. Kekristenan mulai diejek dan dihina di mana-mana. Mereka melihat pemimpin yang begitu besar pengaruh, yang berbicara dengan hebat, ternyata hanya seperti itu, hidupnya tidak beres, keuangannya tidak beres, tetapi tetap naik mimbar dan berkhotbah. Kemudian ditemukan bahwa Jimmy Swagart membuat rumah yang bagus dan ber-ac untuk anjingnya. Di rumahnya semua kran air berlapis emas. Pada waktu ia mendengar Jim Baker terbongkar skandal seksnya, ia dari mimbar berteriak menyalahkan Jim Baker, padahal pada saat yang sama ia sedang berbuat hal yang sama. Seluruh orang yang mengetahui itu menghina dia dan menghina Kekristenan. Jauh lebih parah akibatnya daripada hasil positifnya.

Yang ketiga adalah Oral Roberts. Suatu hari ia mengungkapkan bahwa ia memerlukan uang sekitar US$ 8,3 juta. Ia meminta semua orang Krsiten di Amerika Serikat mengirimkan uang kepadanya. Jika sampai tanggal tertentu uang itu belum terkumpul, maka ia akan mati dipanggil Tuhan. Pengagum-pengagumnya yang mengkultuskan dia, mulai meminta-minta supaya ia jangan mati, lalu mengirimkan uang kepadanya. Ini cara mengumpulkan kolekte yang pandai luar biasa. Tetapi ketika harinya mulai mendekat, jumlah yang ditetapkan masih belum cukup, ia mulai berteriak-teriak lagi. Lalu tiba sepucuk surat kepadanya. Isinya sebuah check sebesar US$ 6 juta. Ia berteriak, “Puji Tuhan yang mencukupi uang itu.”  Ketika ditelusur oleh wartawan yang ingin mengetahui apakah orang yang mengirimkan check adalah seorang Kristen atau bukan, ternyata bukan. Lalu ketika ditanya kenapa mengirimkan uang itu, ia menjawab, “Ya, kalau orang sudah gila tidak ditolong, kan kasihan. Toh uang saya cukup banyak, nanti kalau orang itu bunuh diri kan kasihan.”  Setelah wawancara ini disiarkan, seluruh Kekristenan kembali dihina dan merosot luar biasa. Jauh lebih parah akibatnya daripada hasil positifnya.

Berjuta-juta bahkan puluhan juta orang yang pernah mendengar pemberitaan mereka, menghina Kekristenan. Siapakah orang yang dapat mengembalikan mereka yang telah kecewa dan menghina Kekristenan seperti itu untuk kembali menghormati dan mendukung Kekristenan lagi? Tidak ada lagi orang yang dapat memulihkan berpuluh juta orang itu kembali mengelu-elukan Tuhan, menghormati dan mendukung Kekristenan seperti sebelumnya. Inilah cara setan memalsukan pekerjaan Roh Kudus. Akibatnya parah sekali, jauh lebih parah dan merusak ketimbang hasil positif yang sementara waktu kelihatan sepertinya begitu hebat. Ini cara paling hebat dari setan untuk merontokkan Kekristenan, sehingga mempercepat datangnya masa Pasca Kekristenan, “Post Christian Era” di dunia Barat.

Ketika saya menganalisa sejarah Kekristenan di 200 tahun terakhir ini, mulai sejak Agnostisisme, Darwinisme, Logical-Positivisme, Okultisme, sampai Gerakan Gelombang Ketiga ini, yang paling hebat adalah bahwa setan sudah masuk sampai naik mengusai mimbar Kristen dan sekaligus mempengaruhi dan merusak berpuluh juta manusia melalui orang-orang yang katanya mempunyai pengalaman Roh Kudus, karena mereka tidak sadar dan mengira itu cara mereka menerima Roh Kudus. Jangan Saudara terjebak dan menyangka itu cara Tuhan bekerja. Itu adalah cara setan bekerja!

Pada awal abad XX, ada angket di Amerika yang menanyakan: apakah profesi yang paling dihormati selama hidup. Ternyata profesi yang paling dihormati adalah pendeta dan pekabar Injil. Sekitar tahuin 1970-an kembali dimunculkan angket ini. Ternyata profesi pendeta turun ke ranking nomor 5. Tetapi gaji pendeta rata-rata di nomor 76. Setelah kasus Jimmy Swagart, Jim Baker dan Oral Robewrts disiarkan, maka pamor jabatan pendeta merosot habis-habisan dan gerja mulai kosong. Bukan hanya itu, dana penginjilan yang dikirim keluar negeri untuk menunjang penginjilan pun telah merosot luar biasa. Direktur World Vision Amerika mengungkapkan bahwa setelah kasus tersebut, dana yang diterima untuk menunjang pelayanan mereka yang sedemikian penting di luar negeri telah berkurang 60%.

Inikah pekerjaan Roh Kudus? Memang seperti pekerjaan Roh Kudus, gejalanya mirip dengan Roh Kudus, tetapi dibelakang semua itu sama sekali tidak ada tunjangan dari prinsip-prinsip Alkitab yang ketat. Mengapa? Mereka menganggap adanya “wahyu baru” yang menggantikan wahyu yang lama. Wahyu baru yang sebenarnya tidak ada dan wahyu lama yang sudah sempurna. Maka dengan mengatakan adanya wahyu baru, sebenarnya telah menghina wahyu yang sejati, yang sempurna. Lalu imitasi wahyu ini menggantikan pekerjaan Tuhan yang asli. Maka setelah semua hal itu terbongkar dan ambruk, seluruh Kekristenan dirugikan tanpa dapat dikembalikan lagi! Jauh lebih parah akibatnya ketimbang hasil positifnya.

Sudahkah kita sungguh-sungguh mengetahui pekerjaan Roh Kudus? Dengan apakah kita berani mengatakan pengalaman yang Saudara alami itu dari Roh Kudus? Adakah penegasan Alkitab bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus akan jatuh atau kejang-kejang atau tertawa-tawa? Pencetus dan pemrakarsa Toronto Blessing memakai ayat Mazmur 126:1-3, lalu dibesar-besarkan hingga keluar dari konteksnya. Mereka tidak dapat memberikan pertanggungjawaban eksegesis yang ketat dari ayat-ayat lain di dalam Alkitab. Saat ini begitu banyak orang yang pergi ke Toronto untuk menonton pameran setan yang berusaha untuk mewakili atau meniru dan memalsukan Roh Kudus.

Saya menangis melihat beberapa tahun yang lalu gereja-gereja yang kebanyakan uang mengirim orang-orangnya ke Korea. Tetapi sekarang tidak lagi ke Korea. Mengapa? Pasarannya sudah berhenti. Sekarang kirim ke Toronto. Lima tahun lagi ke mana? Jangan mau dipermainkan dan dipakai setan. Mungkin ada orang yang akan menuduh saya dipakai setan karena membongkar kerusakan yang ada di dalam Kekristenan sendiri.

Saudara, Yesus Kristus adalah orang Yahudi. Ketika berada di dalam dunia ini, Ia paling berat dan paling keras mengecam pemimpin-pemimpin agama Yahudi sendiri. Saya mengerjakan apa yang didasarkan pada prinsip Alkitab. Tuhan Yesus berteriak, “Celakalah, hai kamu pada ahli Taurat, ….karena engkau munafik.”  Tuhan Yesus tidak pernah menegur kelompok orang sesering ia menegur jiwa para pemimpin agama Yahudi saat itu.

Dalam hal seperti ini, saya tidak mudah memilih majelis di gereja, atau memilih orang menjadi asisten pendeta saya. Saya juga tidak sembarangan membiarkan murid lulus dari sekolah teologi yang saya pimpin hanya karena tingkat akademisnya cukup. Kemampuan akademis memang penting, tetapi tidak lebih penting daripada panggilan, hidup suci dan ketaatannya kepada Tuhan.

“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”  Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.  Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”  Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.  Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”  (Yohanes 20:19-23).

Ayat ini merupakan ayat yang unik, menceritakan peristiwa yang unik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan setelah itu tidak terulang lagi! Begitu selesai di paku, dikuburkan dan bangkit pula dari antara orang mati, malam itu Yesus menemukan murid-murid-Nya berkumpul ketakutan. Karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, mereka mengunci semua pintu dan jendela. Di sini kuasa supra-natural itu begitu nyata di tengah-tengah mereka yang berkumpul. Yesus menembus tembok tersebut. Yesus tidak memerlukan kunci. Secara diam-diam, Ia mendadak ada di tengah ruangan itu.

Peristiwa ini sekarang sedang dipakai setan untuk membuat imitasi melalui David Copperfield. Kalau Saudara memiliki pikiran yang terintegrasi, Saudara dapat melihat gejala ini. Tidak perlu pendeta yang melakukan mujizat, bahkan David Copperfield yang mengaku bukan Kristen pun dapat menembus tembok, bukan tembok rumah, tetapi tembok Cina yang begitu tebal. Kalau kita tidak memiliki pandangan yang tajam, kita akan menganggap semua ini merupakan manisfestasi Tuhan di tengah zaman kita.

Ketika Yesus bertemu mereka, maka kalimat pertama-Nya adalah “Damai sejahtera bagi kamu!”  Inilah cara dan sebabnya Yesus dibiarkan mengalami kesengsaraan dan penderitaan, sampai mati di kayu salib dan bangkit, agar manusia diperdamaikan dengan Allah, dengan diri sendiri dan dengan orang lain. Kita memberitakan Injil perdamaian bagi seluruh dunia dengan Dia yang memberikan perdamaian itu. Setelah itu Ia menunjukkan lubang paku, untuk menunjukkan bahwa Ia betul-betul sudah bangkit.

Setelah itu, Ia menghembusi murid-murid-Nya. Peristiwa ini hanya terjadi satu kali ini. Tidak pernah terjadi lagi oleh siapa pun juga, baik oleh semua nabi di Perjanjian lama maupun para rasul di Perjanjian Baru. Peristiwa unik ini tidak pernah diulang lagi. Yesus menghembusi mereka dan mereka menerima Roh Kudus. Tindakan menghembusi ini mirip dengan tindakan Allah ketika mencipta manusia. Hanya manusia yang berhak mendapatkan tiupan ini, sehingga hanya manusia merupakan satu-satunya makhluk yang bersifat rohani. Maka ada perbedaan kualitatif,  “Qualitative difference” , antara manusia dan semua makhluk lainnya.

Kini Yesus Kristus, Oknum Kedua Allah Tritunggal, mengembusi nafas ini. Ia menambahkan dengan satu kalimat: “Terimalah Roh Kudus!” Kalimat ini merupakan perintah, janji sekaligus penegasan dari Allah sendiri ketika masih di dalam tahap berdaging. Ia telah memberikan janji bahwa murid-murid-Nya akan menerima Roh Kudus. Apakah saat itu mereka langsung menerima Roh Kudus, ataukah mereka menunggu sampai hari Pentakosta baru Roh Kudus itu turun ke atas mereka? Kesalahan di dalam konsep ini akan berakibat sangat berbahaya.

Kita melihat bahwa mereka menerima Roh Kudus bukan saat itu, tetapi pada saat Pentakosta. Hari Pentakosta merupakan konfirmasi (peneguhan) janji yang diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri di dalam ayat ini, dan sekaligus konfirmasi seluruh janji di dalam Perjanjian Lama. Bahkan Tuhan Yesus pun tidak menyatakan hal itu sebelum Ia mati dan bangkit. Di dalam Yohanes 14 dan 16, Tuhan Yesus pernah memberikan janji akan dikirimkannya Roh Kudus. Tetapi Ia tetap tidak pernah mengatakan bahwa Roh Kudus itu akan diberikan setelah Ia bangkit. Roh Kudus baru diberikan setelah Yesus kembali kjepada Bapa (Yohanes 14:16-17; 16:4-15). Di dalam ayat-ayat ini dikemukakan empat tugas penting di dalam pekerjaan Roh Kudus, yaitu: (1) akan memuliakan Kristus; (2) menginsafkan dosa manusia; (3) memimpin manusia masuk ke dalam kepenuhan kebenaran; dan (4) memberikan penghiburan bagi anak-anak Tuhan.

Hal ini dikaitkan dengan pernyataan bahwa Roh Kudus diberikan setelah Yesus kembali kepada Bapa, bukan sebelumnya. Pada malam pertama Ia bangkit, Ia mengkomfirmasikan penerimaan Roh Kudus, bukan saatnya mereka menerima Roh Kudus. Maka Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, sampai mereka mendapatkan Roh Kudus itu. Roh Kudus turun pada hari Pentakosta.

B. Hembusan dan Turunnya Roh Kudus

Saya minta Saudara sangat memperhatikan hal-hal ini di dalam Alkitab yang tidak boleh diulang, yang tidak dapat diganti dengan hal lain atau diulangi oleh orang lain. Ada dua hal penting berkenaan dengan Roh Kudus yang tidak boleh diulangi lagi, yaitu: (1) hembusan oleh Yesus; dan (2) turunnya Roh Kudus di hari Pentakosta. Kedua peristiwa ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak pernah diulangi lagi sesudahnya. Turunnya Roh Kudus secara global menandai berdirinya gereja di seluruh dunia. Ini hanya terjadi satu kali di sepanjang sejarah.

  • Pertama. Hembusan yang menandakan bahwa Roh Kudus pasti akan datang merupakan konfirmasi yang dilakukan oleh Kristus setelah Ia bangkit. Hal ini tidak pernah diulang lagi di sepanjang sejarah manusia. Itu sebabnya, tidak ada nabi atau rasul, apalagi pendeta atau penginjil atau siapa pun, yang boleh meniup kepada orang lain agar menerima Roh Kudus. Dalam hal ini saya menyatakan bahwa Benny Hinn terlalu berani mengimitasi pekerjaan Yesus Kristus. Yesus adalah Oknum Kedua Allah Tritunggal. Setelah Ia kembali kepada Bapa, Ia dan Bapa bersama-sama mengutus Roh Kudus, sehingga Bapa mengutus Anak, lalu Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus, baru berhak untuk memberikan tiupan tiupan agar menerima Roh Kudus, karena memang Anak yang mengirim Roh Kudus. Siapakah Stephen Tong, Benny Hinn, Billy Graham, John Sung, atau siapa pun, sehingga boleh meniup agar orang lain menerima Roh Kudus? Tidak ada seorang pun yang boleh melakukan hal itu. Ini adalah satu peristiwa yang tidak terulang lagi. Itu sebabnya, kita tidak boleh ditipu oleh orang yang mengaku “hamba Tuhan” padahal bukan, dan tidak mengerti prinsip Alkitab.
  • Kedua, hari Pentakosta merupakan konfirmasi apa yang telah dijanjikan Kristus mengenai datangnya Roh Kudus. Sebagaimana Kristus meniup, merupakan konfirmasi apa yang dijanjikan oleh Allah Bapa. Jadi Allah Bapa memberikan janji untuk mengirimkan Kristus. Oleh karena itu, Yesus Kristus disaksikan oleh para nabi dan para malaikat pada hari inkarnasi. Kehadiran Kristus diberitakan kepada orang kafir, diterima oleh kaum pilihan dan dikonfirmasikan oleh Roh Kudus. Pada waktu Yesus Kristus mengkonfirmasikan janji Allah Bapa di dalam Perjanjian Lama untuk memberikan Roh Kudus dengan tiupan, maka pada hari Pentakosta Roh Kudus turun untuk mengkonfirmasikan apa yang dijanjikan oleh Kristus. Di sini Allah Tritunggal bekerja sama untuk menyatakan kemuliaan Allah yang esa itu sendiri.

Demikian pula di hari Pentakosta, turunnya Roh Kudus merupakan satu hal yang tidak pernah terulang lagi. Hal ini tidak dapat di tiru, diulang dan tidak boleh diganti dengan hal yang lain. Secara global, turunnya Roh Kudus di hari Pentakosta merupakan hari jadinya Gereja, yang universal dan kudus dan am. Ini merupakan Gereja yang esa, Gereja di sepanjang sejarah zaman. Gereja yang tidak kelihatan dan am, yang merupakan tubuh Kristus di dunia ini. Gereja ini pun tidak ada duanya di seluruh dunia di sepanjang sejarah zaman.

 C. Baptisan Yohanes dan Baptisan Roh Kudus

Banyak orang mengaitkan baptisan Roh Kudus dengan berbagai gejala supra-natural atau dikaitkan dengan ber-glosolali. Tetapi jika kita memperhatikan seluruh Alkitab, maka kita akan melihat bahwa istilah baptisan Roh Kudus tidak banyak muncul di seluruh Alkitab.

Paulus menulis 13 kitab di antara 27 kitab Perjanjian Baru. Dan ketika menulis surat ke berbagai Gereja, ia hampir tidak pernah menyinggung masalah baptisan Roh Kudus, kecuali untuk menyelesaikan kekacauan yang timbul; berkenaan dengan karunia Roh Kudus di dalam sebuah Gereja saja, yaitu Gereja Korintus (1 Korintus 12:13).

Meskipun kemudian ia menulis kembali kepada Gereja yang sama, ia tidak menyebut istilah tersebut lagi. Maka Paulus, yang menulis 13 kitab dalam Perrjanjian Baru menyebut istilah baptisan Roh Kudus hanya satu kali! Satu kali pemunculannya ini sekaligus merupakan satu-satunya pemunculan istilah tersebut di seluruh tulisan Paulus. Oleh karena itu, kita hanya dapat mengerti mengenai baptisan Roh Kudus dan memberikan definisi hal ini hanya dari ayat tersebut.

Selain itu, ada 5 kitab lain yang mencatat istilah baptisan Roh Kudus, yaitu Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 1:33; dan Kisah Para Rasul 1:5;11:16. Masing-masing hanya mencatat satu kali saja, kecuali Kisah Para Rasul dua kali. Di dalam seluruh Alkitab yang berisi beribu-ribu kata, beribu ayat, seribu pasal lebih, istilah ini hanya muncul tujuh kali. Oleh karena itu, jika pada saat ini ada orang yang berani membuat doktrin semau sendiri dengan cara sembarangan atas istilah ini, saya mengajak semua orang Kristen untuk kembali kepada Alkitab, belajar dengan rendah hati, dengan gentar dan dengan takut akan Tuhan dan pada Alkitab, dan menemukan kebenarannya. Hanya tujuh ayat di atas yang mencatat tentang baptisan Roh Kudus di dalam seluruh Alkitab. Tidak lebih dan tidak kurang.

Seluruh perkataan mengenai Baptisan Roh Kudus di dalam keempat Injil diucapkan oleh Yohanes Pembaptis. Di dalam keempat Injil tersebut pemunculan istilah ini sebenarnya hanya satu kali (di dalam peristiwa yang diucapkan oleh Yohanes Pembaptis, dan dikutip dalam keempat Injil). Dan di ke-empat ayat ini dibicarakan 3 macam baptisan, yaitu: (1) baptisan air; (2) baptisan Roh Kudus; dan (3) baptisan api. Orang yang terlalu gemar menekankan sesuatu dengan tidak seimbang, selalu hanya membicarakan yang kedua saja, tanpa menyeimbangkannya dengan yang pertama dan ketiga. Hal pertama hampir tidak pernah disinggung, apalagi yang ketiga. Ini sikap yang tidak beres. Konsep yang pertama masih kacau di dalam pikiran orang-orang itu. Konsep tentang baptisan air, masih memiliki dua pengertian.

Di sini Yohanes di sebut sebagai Yohanes Pembaptis karena ia membaptis dengan air. Jadi, apakah Yesus juga boleh disebut sebagai Yesus Pembaptis? Tentu boleh, karena Ia juga membaptis. Tetapi Ia tidak membaptis dengan air, Ia membaptis dengan Roh Kudus dan api.

D. Tujuh Kali istilah “Baptisan Roh Kudus: dalam Alkitab

Yohanes mengatakan bahwa ia membaptis dengan air sebagai lambang pertobatan. Yesus Kristus membaptis dengan Roh Kudus dan api. Jadi kita dibaptis oleh Roh Kudus atau oleh Yesus Kristus?  Hal ini merupakan masalah yang sangat penting. Yang membaptis kita adalah Yesus Kristus, bukan Roh Kudus.

Ketika kita dibaptis dengan air, itu tidak berarti air dapat membersihkan kita. Air hanya menjadi lambang pertobatan, air bukan substansi keselamatan, seperti yang dipercaya oleh doktrin Roma Katolik. Maka baptisan air tidak dapat diidentikkan dengan keselamatan, tidak dapat disamakan dengan kelahiran baru.

Roh Kudus yang dapat membersihkan dosa, membersihkan hati kita. Jadi yang sungguh-sungguh merupakan realitas asli adalah Yesus yang membaptis kita, mengampuni dan membersihkan dosa kita, melalui karya Roh Kudus. Yohanes Pembaptis hanya membaptis secara lambang; Yesus Kristus membaptis secara realitas. Ini merupakan prinsip yang penting.

Ketika Yohanes Pembaptis akan membaptis, ia berseru: “Bertobatlah, karena Kerajaan Sorga sudah dekat.”  Orang yang ingin menyongsong dan berbagian dalam Kerajaan Sorga, harus mengaku dosa mereka dan dibaptiskan. Maka baptisan air melambangkan pertobatan, sedangkan realitas sesungguhnya adalah yang sesuai dengan pengakuan Yohanes sendiri, yaitu semua harus menanti yang akan datang kemudian. Ia mengaku tidak berarti apa-apa, tidak seperti Benny Hinn atau Kenneth Hagin, yang menganggap diri seperti Allah, lalu mengajar para pengikutnya untuk menjadi seperti Allah. Yesus Kristus mengatakan bahwa Ia akan membaptis dengan Roh Kudus, agar hidup orang menjadi kudus. Inilah realitas yang asli.

 …

Sumber :
Nama buku        :  Baptisan dan Karunia Roh Kudus
Sub Judul          :  Apakah “Baptisan Roh Kudus”?
Penulis              :  Pdt. DR. Stephen Tong
Penerbit            :  Momentum, 2011
Halaman            :  17 – 41
 
 
Dicopy dari :  https://www.facebook.com/notes/sola-scriptura/apakah-baptisan-roh-kudus-artikel-pdt-dr-stephen-tong/875675942480860