…  Sebelumnya

Pdt. Dr. Stephen Tong

Pdt. Dr. Stephen Tong

Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6

“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

Banyak orang mempunyai pikiran damai, melalui jangan ribut, kalau Gereja lagi ada perdebatan, maka diam-diam mari kita berdamai, yang tidak ribut itu namanya damai. Dengan berdamai secara demikian maka kita sudah berkompromi,. Semua tidak pernah berani melawan kesalahan. Apakah itu yang disebut perdamaian? Di dalam Alkitab yang disebut raja damai, adalah yang menerima persembahan sesudah peperangan. Raja Salem melihat Abraham berperang, membasmi raja-raja yang tidak adil merampas Lot. Kalau tidak mengembalikan Lot, membiarkan raja yang menjajah dan semau sendiri merampok, itu bukan perdamaian. Jadi ingat —-perdamaian diraih setelah perjuangan—.Jikalau engkau tidak berjuang melawan kesalahan, tidak pernah berperang dengan kejahatan, perdamaian yang engkau miliki adalah perdamaian palsu.

Saya suka membahas Alkitab dengan keseimbangan, bukan hanya membahas Alkitab dengan istilah yang gampang diterima, dan enak dipikir, lalu kita rasa sudah cukup. Kalimat Yesus Kristus yang mana di dalam Alkitab yang tidak menunjukkan Dia raja Damai. Adakah Yesus berkata “Aku datang memberi perdamaian kepada dunia?” tidak pernah. Jangan kira Aku memberikan damai kepada dunia, Jangan kira Aku datang mendamaikan dunia, Yesus menjawab (lihat Mat 10:34-36) “Aku datang memberikan peperangan kepada dunia, supaya manusia berperang sehingga anak yang menjadi menantu menjadi musuh daripada mertuanya, bapa menjadi musuh anaknya, mertua menjadi musuh menantu perempuannya.” “I come to give war, to cause the conflict.”

Jangan kira Aku datang memberikan perdamaian, tapi Aku datang justru menimbulkan peperangan. Lalu saya kira kalimat ini seperti berbeda dengan apa yang dinubuatkan di dalam Yesaya 9:6 “He is the Prince of Peace“. Lagu Silent Night memberikan kesan peaceful, kalau Yesus memberikan perdamaian semacam ini, sepertinya itu lebih cocok. Tetapi ini berbeda dengan perkataan Yesus Kristus (Mat 10:34) “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Kalau kita melihat begitu banyak konflik yang berbeda dengan konsep kita, kita menjadi meninggalkan iman Kristen atau memikirkan lebih mendalam. Kita musti memikir lebih mendalam, karena Christianity is not as easy as you think, not as flat as you imagine, not telling you the story according to the literal meaning. Kristianitas mengandung hal hal yang paling dalam, yang paling sulit dimengerti.

Yesus datang memberikan peperangan, sehingga di rumahmu sendiri kamu akan menjadi musuh bagi orang-orangmu. Papa sama anak menjadi musuh, mertua sama menantu menjadi musuh, orang yang memusuhi seterumu adalah orang rumahmu sendiri. Oh Tuhan tolong kasih tahu saya mengapa begitu, mengapa Kristen begitu? Kalau ada hari ini orang yang belum Kristen, mereka akan makin bingung. Tetapi orang yang tidak pernah bingung tidak pernah tenang. Setelah melewati kebingungan baru mengerti yang sesungguhnya, dan tibalah tenang yang sejati.

Kalau semua keluargamu Islam, semua percaya Muhammad, semua berpuasa satu bulan, semua pergi ke Mekah, semua beribadah lima kali, memberikan sedekah, setuju seratus persen yang berada di syariat agama Islam, keluarga itu damai tidak? Lalu ada satu orang menjadi orang Kristen, dia percaya Yesus itu Anak Allah, dan apakah Tuhan itu berpikir laki-laki boleh nikah empat, dan yang mengatakan demikian menikah 22. Tetapi kalau istri di ambil orang lain atau anak perempuannya harus berjejer dengan tiga orang lain dia mulai merasa tidak setuju, kenapa anak saya kongsian suami dengan orang lain. Di sini untuk diri sendiri bagus, tetapi bagi orang lain tidak. Maka dia mulai curiga dan tidak setuju, mulai meragukan agam Islam.

Lalu kalau ada satu anggota keluarga menolak islam, mereka mulai geger, dan mulai ada perang. Ini yang Yesus maksudkan, I come to give war to you. Aku bukan memberi perdamaian kepada dunia, Aku datang memberikan peperangan kepadamu. Perdamaian di atas lebih baik atau peperangan ini lebih baik? Peperangan ini lebih baik karena suatu pembaharuan yang merevolusi, yang meragukan yang salah. Ini salah satu kebutuhan yang mutlak untuk mengembalikan keluarga ini kepada kebenaran. Lalu jika mereka mau membunuh dia yang berontak, seperti ISIS yang membunuh dengan sadis dengan pisau kecil, memotong kepala pelan-pelan hingga putus. Is this from God? Anak-anak yang bilang percaya Kristus karena anak sekolah minggu, lalu mamanya dipanggil. Karena anakmu tidak mau menjadi Islam, mamanya duduk dan harus melihat anaknya diiris dagingnya satu persatu. Mamanya diikat terus menangis supaya dia melihat anaknya dibunuh. Is it a religion from God, maka Tuhan mengatakan I come not to give peace, I come to cause you war. What kind of war? The necessary war, absolute necessity to have this kind of war.

Saudara-saudara, sekarang orang barat mulai kebal, they are not sensitive anymore. Pada waktu kita kotbah di sini, saya mau tanya ISIS dapat uang dari mana? Untuk menunjang militernya mereka jual oli kepada orang barat, karena orang barat ditekan oleh Rusia, terlalu susah tidak ada gas dan bensin. ISIS tawarkan kepada mereka $30 per barrel, lebih murah dari sumber manapun. Maka mereka membeli oli dari ISIS, dan dengan uang itu ISIS membeli senjata untuk membunuh orang Kristen. Dunia ini tidak sesederhana seperti yang kita pikirkan. Orang Kristen di barat tidak sebaik seperti yang kita pikirkan. Pada tahun 1453, pertama kali Ottoman menghancurkan Byzantium, dan kota terbesar dari orang Kristen, kota Konstantinopel, dibom dengan bom yang terbesar, bomnya dibuat oleh orang Kristen, dijual kepada orang Islam, supaya Islam membunuh orang Kristen. Sekarang Islam membangun gedung yang paling mewah, paling tinggi, di Saudi Arabia, di Dubai, semua arsiteknya orang Kristen. Kita karena uang kita tidak tahu iman, karena uang kita menolong musuh. Ini adalah dunia, jadi saya tidak melihat di dalam dunia ini ada pengharapan, kecuali kepada Tuhan. Saya mengetahui dunia ini menakutkan, orang kalau sudah melihat profit, orang sudah buta matanya. Kalau orang mau memperalat sesuatu, jual iman. Kalau sudah kepepet dengan profit, mereka mulai kompromi. Tuhan Yesus mengatakan “I came to give war, the only war which is absolute necessity is the onegiven by Jesus Christ”.

Kalau begini, apakah Yesus tetap Raja Damai? Ya, Yesus dilahirkan menjadi Raja Damai.

Yesus adalah Raja Damai setelah engkau berperang dengan kejahatan, akhirnya engkau membasmi yang salah. Setelah menang the peace will come to you. Itulah kebebasan, itulah damai yang diraih melalui peperangan yang diberikan oleh Yesus Kristus.

Sebagai Teolog, sebagai guru agama, sebagai penginjil, saya kadang-kadang ada di dalam konflik. Waktu saya ada di Palu, yang 85% Islam, mereka kirim teroris untuk membom kebaktian KPIN. Hari itu enam jam sebelumnya, diberikan ijin. Di atas mimbar, saya melihat 400 polisi pakai senapan mesin, berkeliling di situ. Saya harus kotbah seperti apa? Saya kotbah, Yesus Kristus satu-satunya Juru Selamat, tidak ada Juru Selamat selain Yesus Kristus, Semua pendiri agama tidak menyelamatkan engkau, Kong Hu Cu tidak pernah mati bagi orang konfusius, Satyamonis tidak mati bagi orang Budha, Mohammad tidak pernah mati bagi orang Islam. Di luar, mereka mungkin sudah mau bunuh saya. Saya sudah sedia mati sejak umur 17. Sampai hari ini, saya tidak mati itu adalah bonus, karena anugerah Tuhan saya masih ada di sini. Orang-orang mendesak kotbah jangan keras-keras, saya tidak akan takluk kepada militer, saya tidak akan kompromi di bawah pisau dan senapan, tidak akan menerima suap. Sebagaimana Mensius mengatakan a Gentlemen never be bribed. Dia tidak akan goncang waktu dia miskin. Saya percaya kekristenan kita berlainan dengan kekristenan dari orang Karismatik. Karena mereka hanya tahu menjadi orang Kristen supaya kaya, lancar, sehat. Saya mengatakan “Go to hell“, what is your motivation following Jesus Christ, you’re already distorted, poluted. Iman Kristen yang sejati adalah yang tidak berkompromi dengan dosa.

Yesus berkata Aku datang memberikan perang kepada dunia. Engkau melawan kejahatan, menolak semua kompromi, sungguh-sungguh berperang menghancurkan kejahatan, engkau baru mempunyai damai. Di situ Tuhan Jesus menjadi Raja Damai.

Saudara datang ke sini untuk Natal, apakah untuk bersenang-senang, melihat pohon-natal, jinggle bell? I’m not interested in everything like this. Yang saya tahu adalah kenapa Yesus datang, memuliakan Tuhan di tempat ini. Memberikan perdamaian di Dunia, tetapi perdamaian ini baru diterima oleh Yesus setelah Dia mati di atas kayu salib. Dia mati, He go to war with Satan, He conquered them, He raised up and at that time, peace on you. Setelah Yesus bangkit waktu dia bertemu dengan murid berkata “Sejahtera kamu” “Peace on you because death on Me. Spiritual warfare on Me. Shedding the blood and crucifiction are on Me.”

Mari kita mengerti Kekristenan dengan apa artinya perdamaian, apa artinya Yesus Raja Damai. Dari situ kita membentuk pengertian Natal sampai pengertian Golgota. Menjadi orang Kristen yang tidak kompromi. Maukah kita melakukan hal ini?

Siapakah Kristus? Wonderful Counselor, Mighty God, Everlasting Father and Prince of Peace.Peace after conquering the death, peace after winning the war with Satan, after shedding His Blood for us on the Cross.

Pengkhotbah: Pdt. Dr. Stephen Tong
Tanggal: Minggu, 23 November 2014

Ringkasan oleh Matias Djunatan | Diperiksa oleh Sianny Lukas

Sumber : https://griimelbourne.org/ibadah/kebaktian-minggu/ringkot-details.aspx?id=14765