Prince Of PeaceFirman Tuhan diambil dari Yesaya 9:6 “ Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.

Ada 4 nama yang diberikan untuk Yesus yang lahir, namun pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan tentang nama Yesus sebagai Raja Damai. Apakah artinya Raja Damai? Kitab nabi Yesaya ini dituliskan sekitar 800 tahun sebelum kelahiran Yesus. Jauh sebelum Yesus lahir, nabi Yesaya sudah menuliskan bahwa akan ada seorang Raja Damai yang akan lahir.

Mengapa Yesus dikatakan Raja?

Raja biasanya memiliki istana, memiliki mahkota, memiliki prajurit dan memiliki tahta serta duduk di tahta. Sejak Yesus lahir, Dia tidak pernah memiliki istana dan tahta. Ia tak pernah duduk di tahta walaupun hanya sehari. Tidak ada prajurit bersenjata lengkap yang mengikuti Dia.

Saat Buddha dan Konghucu meninggal, mereka meninggal secara baik-baik, dihormati orang banyak. Saat Socrates meninggal, banyak orang yang bersedih dan murid-muridnya berduka. Saat Yesus yang adalah Raja Damai meningggal, Ia meninggal di kayu salib, Ia dibunuh, tidak ada muridNya di sana kecuali Yohanes, tidak ada tentara yang membela.

Tapi mengapa Yesus dikatakan sebagai Raja?

Lalu mengapa juga Yesus dikatakan sebagai Raja Damai? Raja biasa berperang, mengangkat senjata, bahkan memimpin peperangan melawan musuh? Kapankah Yesus menjadi raja dan membawa damai? Yesus sendiri berkata, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Kalau demikian mengapa dinamakan Yesus Raja Damai?

Saat Yesus lahir, ada banyak yang tidak menyukainya, ada banyak yang membenci yang akhirnya menimbulkan pembunuhan terhadap bayi yang berusia sekitar 2 tahun di Betlehem. Namun orang-orang Majus mengakuiNya sebagai Raja. Buktinya Orang Majus membawa persembahan yang biasanya hanya diberikan kepada Raja seperti mas, kemenyan dan mur.

Bahkan hari ini di mana ada kekristenan, di situ ada penganiayaan. Sudah lebih dari 1.500 gereja yang di bakar. Di Suriah dan di Iran ada banyak orang Kristen yang di bunuh. Baru baru ini ada seorang ibu Kristen sedang berjalan dengan anaknya yang masih kecil di sana. Kedua orang ini ditangkap. Lalu si anak di siksa di depan ibunya dan di suruh menyangkal Yesus. Tapi si anak kecil itu berkata, “saya tidak bisa, Yesus mengasihi saya dan ibu saya selalu mengajarkan begitu”. Lalu di depan ibunya, leher anak itu di lukai sedikit demi sedikit. Berulang kali penganiaya itu menyuruh anak itu menyangkal Yesus, namun ia menolaknya. Lalu para penganiaya itu melukai lehernya, lagi dan lagi, hingga lehernya putus. Lalu kepala anak itu dilemparkan ke depan ibunya. Apakah Yesus membawa perdamaian? Tidak. Orang-orang yang memiliki iman yang sejati kepada Tuhan Yesus justru mengalami banyak penderitaan. “ Do not think that I came to bring peace on earth. I did not come to bring peace but a sword.”

Pada tahun 1955, ada Tim Misi yang memberitakan Injil di daerah Laut Karibia. Mereka di tolak dan di siksa. Dalam pelayanan mereka ada 2 (dua) orang yang mengambil keputusan untuk menerima Tuhan Yesus lalu di baptis. Tapi kedua orang ini, oleh karena iman kepada Tuhan Yesus di bunuh tepat satu hari setelah mereka dibaptis.

Misalkan di dalam satu rumah ada 5 (lima) orang bersaudara beragama Islam. Dan salah satu dari yang lima ini mendengar Injil dan percaya kepada Yesus. Apakah ia akan damai dengan 4 (empat) saudaranya yang lain setelah ia memiliki Kristus? TIDAK. Ia akan di musuhi, ia akan diejek, ia akan mengalami penolakan bahkan ia mengalami penganiayaan.

Kelimanya bertobat dan percaya Yesus, baru perdamaian itu ada bukan? Orang Kristen di siksa, dianiaya, dibunuh itu sudah biasa, NORMAl. Orang Kristen dihormati, dipuji, itu TIDAK NORMAL. Yesus berkata, “ Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu.” Siapa yang mau mengikut Yesus, ia harus memikul salib dan menyangkal dirinya.

Mengapa di Medan kamu mengatakan kamu percaya kepada Yesus, tapi kamu tidak mengalami penderitaan dan semuanya aman-aman saja. Kamu tidak di hina, kamu tidak di ejek, kamu tidak dianiaya. Itu karena orang Kristen di Medan tidak beritakan Injil kepada orang Islam. Adakah yang pergi beritakan Injil kepada orang Hindu? Apakah kamu pergi beritakan Injil kepada orang Konghucu? Kepada orang agama lain?

Injil bukan untuk kalangan sendiri. Injil bukan hanya untuk orang yang beragama Kristen. Kamu hanya memberitakan Injil untuk kalangan sendiri, itu sebabnya kamu tidak mengalami apa-apa. Kalau Injil hanya untuk kalangan sendiri, Nommensen tak perlu datang dari Jerman ke Tanah Batak.

Injil bukan untuk kalangan sendiri, itu sebabnya Hudson Taylor pergi ke Tiongkok. William Carey pergi ke India. Injil tidak boleh hanya ada di satu tempat. Injil harus sampai kepada semua orang, sampai ke ujung-ujung bumi. Engkau tidak mengalami apa-apa karena :

  1. Engkau mengajarkan yang enak-enak, ikut Yesus hidup senang, aman, sejahtera, sukses, kaya raya. Itu salah, itu ajaran setan. Ingat pencobaan di Padang Gurun, Yesus ditawari yang enak-enak, kemegahan dan kekayaan dunia, tapi Yesus tidak taat, malahan Ia berkata, “ enyahlah kau iblis.”
  2. Engkau sekongkol dengan dosa, engkau tidak menyatakan yang benar.
  3. Pendeta- pendeta korupsi uang perpuluhan yang seharusnya menjadi milik Tuhan. Motivasimu adalah uang, bukan menyembah Tuhan Yesus dengan benar.
  4. Memberi katekisasi tanpa baca Alkitab, ajaran yang engkau berikan adalah ajaran manusia.
  5. Engkau tidak memiliki kasih. Kepada para pendeta yang menggembalakan jemaat tanpa kasih, PECAT DIRIMU. Pengurus dan majelis gereja, jika engkau tidak memiliki kasih, BERHENTI saja.

Ketika seseorang yang turun dari Yerusalem menuju Yerikho, ia di rampok dan di pukul oleh penyamun, siapakah yang berbelas kasihan dan menolongnya? Imam, orang yang tahu dan mengajarkan kitab suci melihatnya namun ia melewatinya begitu saja. Lalu orang Lewi, orang yang melayani Tuhan di bait Allah melewati tempat itu, ia melihat orang itu , namun ia pun berlalu begitu saja. Orang yang menolongnya bukan imam yang tahu tentang hukum taurat dan biasa mengajarkan kasih di bait Allah. Tapi orang Samaria, orang yang dianggap kafir. Ia membersihkan lukanya, membawanya ke tabib dan juga membayar biayanya di penginapan.

Sampai kapan kekristenan hanya sebagai topeng? Engkau memuji Tuhan dengan bibirmu, namun hatimu menjauh dari Tuhan. Kelihatannya kamu beribadah kepada Tuhan namun engkau melakukan kejahatan. Engkau tidak berlutut dan meminta ampun kepada Tuhan Yesus. Tahukah kamu bahwa Tuhan Yesus akan menghakimi dan menghukum kamu jika kamu melakukan dosa. Tuhan berkata, “ Celakalah engkau hai orang Farisi, celakah engkau pengajar Alkitab dan celakalah engkau hai pembuat kejahatan dan dosa.”

Hari ini kita bernatal, namun tidak ada pohon natal dan tidak ada Santa Klaus. Pohon natal adalah pohon yang paling saya benci, Santa Klaus adalah orang yang paling saya tidak suka. Natal bukanlah pohon natal yang tidak pernah berakar dan berbuah. Natal bukanlah hadiah-hadiah yang diberikan Santa.

Natal adalah kedatangan Raja Damai. Firman menjadi daging, Allah yang menjadi manusia. Natal adalah kedatangan Yesus yang adalah Anak Allah yang Allah utus untuk datang ke dunia. Ia turun dari Surga. Ia datang ke dunia untuk mendamaikan manusia yang berdosa dengan Allah. Ia datang untuk mendamaikan engkau yang berdosa dengan Allah yang kudus. Ia datang untuk menghentikan permusuhan antara engkau dengan Allah.

Siapakah Yesus?

Dia adalah Raja yang bersaksi bagi kebenaran. Ia adalah Raja yang Kerajaannnya bukan berasal dari dunia ini. Dia adalah Raja bagi orang yang sungguh-sungguh berbakti dan mengakui Dia sebagai Juruselamat. Dia adalah Raja Damai bagi mereka yang mau didamaikan dengan Allah atas dosa dan pemberontakannya.

Jangan bangga kalau kamu sudah menjadi Kristen bertahun-tahun. Hai orang Batak!, jangan bangga kalau engkau sudah tahu banyak kitab suci dan telah menjadi orang Farisi namun hatimu menjauh dari Tuhan. Jangan bangga kalau engkau memuliakan Tuhan hanya di bibir saja namun hatimu menjauh dari Tuhan. Tuhan akan menghukum dan melemparkan engkau ke neraka.

Yesus mendamaikan manusia dengan Allah dengan menyerahkan dirinya di salibkan. Di kayu salib Ia menyelesaikan permusuhan antara Allah dan manusia. Namun ketika Ia berada di kayu salib menyelesaikan permusuhan antara manusia dengan Allah, siapakah yang mengakuinya sebagai Raja? Di mana orang-orang Farisi? Dimana ahli-ahli taurat? Dimana murid-murid? Dimana para pemuka agama? Tidak ada satu pun dari antara mereka yang datang dan mau mengakui Dia sebagai Raja?

Yang mengakui dia sebagai Raja adalah seorang penjahat besar yang sedang menjalani hukuman di kayu salib. Penjahat inilah yang datang kepada Yesus dan berkata, “ Yesus ingatlah aku, apabila engkau datang sebagai Raja.” Ia mengakui Yesus sebagai Raja. Dan anda tahu apa kata Tuhan Yesus kepadanya,“ Assuredly, I say to you, today you will be with me in Paradise, aku berkata kepadamu, hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan ku di Firdaus.”

Jangan menipu diri dengan ibadah. Yesus menginginkan Kristen yang sejati. Tuhan Yesus menginginkan engkau datang kepadanya dalam pertobatan yang sejati. Apakah orang Medan seperti orang kafir yang menggunakan momentum natal hanya untuk mendapatkan keuntungan tanpa menyembah Tuhan? Maukah kamu bertobat dan menerima Tuhan Yesus? Jika kamu datang kepada Tuhan Yesus, bertobat dengan sungguh-sungguh dan menerima Dia sebagai Raja, Tuhan dan Juruselamatmu, maka engkaupun akan diampuni dan diselamatkanNya.  Dan maukah engkau menjadi orang Kristen yang menyukakan hati Tuhan, yang membawa kabar baik kepada orang lain dimana pun engkau berada? Maukah engkau menyangkal dirimu dan mengikut Tuhan? Kiranya natal kali ini membawa Kebangunan Rohani bagi kota Medan, amin.

RINGKASAN KHOTBAH PDT. DR. STEPHEN TONG
KKR NATAL MEDAN 2014 (PARDEDE HALL, 19 DESEMBER 2014)
TEMA: RAJA DAMAI

Sumber : https://www.facebook.com/Komunitas-Sharing-Diskusi-Ringkasan-Kotbah-Mimbar-GRII