PengharapanSebelumnya…

Puji Tuhan, Dia datang tidak ada hubungan dengan penghakiman dosa kepada anak-anak-Nya karena mereka sudah tahu bagaimana membereskan dosa di dalam Dia. Dia datang untuk menyelamatkan mereka yang berharap-harap kepada Dia, karena mereka dari permulaan beriman kepada Dia, sudah mengetahui dengan mata rohani Dia yang asli itu mulia adanya. Tetapi pada waktu Yesus datang kembali, orang-orang yang menanti Dia akan melihat Dia yang sebenarnya, yang riil, yang sesungguhnya. Kemuliaan, kehormatanNya yang penuh akan memancar. Nah sebelum Dia menyatakan yang aslinya pada waktu Dia datang kembali, pernah beberapa kali Dia membocorkan rahasia, khususnya melalui pertemuan 3 orang di atas bukit Hermon, transfigurasi. Waktu Yesus berada di gunung berdoa dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes, mendadak di tengah-tengah gunung itu maka ketiga orang murid ini tidur, ada awan yang lewat. Lalu tidak lama kemudian mereka melihat cahaya besar, Yesus menyatakan diri dihadiri dengan Musa dan Elias di kanan kiriNya. Ketiga murid itu terkejut. Mereka melihat sebenarnya Yesus yang biasanya bersama kita, sama2 menginjili, sama2 mendoakan sakit, menyembuhkan orang yang kusta dsb itu adalah seorang biasa, tetapi ajaranNya agung, hidupNya suci dan berita-Nya betul-betul mengandung berita yang baik untuk manusia. Tetapi Dia punya tubuh seperti kita. Pada saat di atas gunung Hermon, maka ketiga murid ini pertama kali melihat cahaya Yesus yang asli dan Dia lebih bercahaya dari matahari. Dia lebih terang dari segala benda yang bercahaya di atas langit. Ketiga orang ini merebah dan saat itu mereka mengetahui siapa Yesus yang asli.

Musa dan Elia hanya menjadi pendamping Dia. Yang satu mewakili Taurat, yang satu lain mewakili nabi. Taurat dan nabi merupakan kedua pelayanan yang paling penting di dalam Perjanjian Lama. Kedua macam jabatan yang memberikan pengajaran kepada manusia. Taurat memberikan patokan moral, nabi memberikan pengharapan yang akan datang. Taurat membicarakan tentang kesucian, keadilan dan juga kebajikan Tuhan Allah. Sedangkan nabi mengatakan hanyalah Kristus yang datang yang bisa mencapai kesucian, keadilan dan kebajikan yang dicantumkan dalam Taurat. Dia akan mewujudkan apa yang diminta di dalam Taurat, sehingga Taurat diwakili oleh Musa dan nabi diwakili oleh Elias. Kedua jabatan yang paling penting di dalam PL itu berada di pinggir Yesus. Dan cahaya Yesus melampaui semua dua orang itu bahkan kedua orang itu berbicara tentang kematian Kristus.

Nah di sini mengandung satu paradoks yang besar, Yesus yang mulia adalah Yesus yang akan dipermalukan. Yesus yang sumber hidup adalah Yesus yang akan dibunuh. Yesus yang utusan Allah adalah Yesus yang akan ditolak oleh manusia. Yesus yang suci adalah yang akan jatuh ke dalam tangan orang berbuat dosa. Maka Taurat dan nabi diwakili oleh Musa dan Elias sedang berbicara tentang kematian Yesus. Nah hal ini tidak dicantum di dalam Matius, Markus, hanya dicantum oleh satu Injil yaitu Injil Lukas. Lukas mencatat bahwa pembicaraan antara Musa dan Elias adalah berbicara diskusi mengenai kematian Yesus. Apa artinya ini? Ini berarti seluruh kitab suci adalah berbicara tentang satu hari yang akan datang, hari satu-satunya. This is the day the Lord has made it. We should rejoice in it. Inilah hari Tuhan yang kita bersuka cita di dalamnya. Hari itu hari apa? Hari Paskah. Hari dimana Yesus masuk ke dalam Getsemani dan hari esok sorenya Dia dikuburkan. 24 jam itu dibicarakan oleh mereka.

Nah saudara-saudara sekalian, saat inilah saat satu-satunya selama 33,5 tahun murid melihat Yesus yang asli. Setiap hari mereka melihat Yesus orang Nazareth. Setiap hari mereka melihat seorang yang hidup di tengah-tengah mereka tetapi tidak tahu Dia begitu bercahaya. Dia begitu mulia, begitu hormat. Ini adalah sesuatu pembocoran sedikit supaya kalian tahu siapa Yesus. Saya sudah berkali-kali di dalam ceramah memberikan suatu definisi yang sangat berbeda dengan semua buku theology yang lain. Yang disebut visi adalah The sharing of God’s eternal will to His chosen people. “Oh Saya ada visi!” Visi apa sih? “Saya melihat apa, saya mimpi apa.”

Saudara-saudara, terlalu banyak orang yang tidak mengerti prinsip Alkitab berani berkhotbah sembarangan. Visi adalah Allah membagi-bagikan, membocorkan, menyatakan rencana kekekalanNya kepada orang-orang yang dipilih sehingga barangsiapa yang mendapatkan pembagian itu dia mengerti melihat rencana Allah, dia kaget, “oh kalau begini saya kalau terima panggilan, saya akan menjalankan apa yang dipaparkan kepadaku”. Jadi visi akhirnya selalu diikuti dengan misi. Karena apa? Orang yang sudah lihat visi bukan diam-diam nonton bioskop. Tuhan mengatakan: engkau sudah melihat, sekarang Saya mengutus kamu mengerjakan sesuatu yang sudah saya paparkan kepadamu. Visi diikuti dengan misi, dan misi diikuti dengan aksi. Orang yang sudah melihat visi, dia mendapatkan misi. Orang yang sudah mendapatkan misi, dia mulai beraksi. Aksi adalah suatu tanda dia sedang bereaksi kepada visi yang diberikan oleh Tuhan.

Yesus kedua kali membocorkan kemuliaan besarNya di dalam kitab suci adalah setelah Dia naik ke sorga. Setelah Dia naik ke sorga, Dia turun menyatakan diri-Nya kepada seorang yang kurang ajar, yang melawan Dia, yang menganiaya Dia. Namanya adalah Saul. Lalu di tengah-tengah jalan Saul pergi ke Damaskus dengan surat sah dari Imam besar, berhak menangkap orang Kristen (nah ini selalu dikerjakan oleh politikus-politikus), di tengah-tengah jalan mendekati pintu itu maka Tuhan menyatakan cahaya besar menjatuhkan Paulus di tengah-tengah jalan, dan Paulus mengetahui tidak mungkin ini orang lain. Ini pasti Tuhan. Maka dia langsung bertanya, “Tuhan?”, karena dia tahu tidak ada kemungkinan lain, ini pasti Tuhan, begitu berkuasa, begitu besar cahaya-Nya, tetapi dia tidak mengerti mengapa Tuhan sekarang menjatuhkan dia, mengapa Tuhan sekarang melarang dia, mengapa Tuhan sekarang memukul dia. “Tuhan siapakah Engkau?” Ini adalah kejatuhan teolog-teolog yang anggap diri hebat. Semua orang yang mengajar tentang agama, pada saat ketemu dengan Tuhan, menyatakan mereka belum mengenal Tuhan. Mereka berani mengajar tetapi mereka tidak kenal. Mereka berani mendidik orang lain tentang ketuhanan, seperti Paulus, lulusan dari sekolah Gamaliel.

Seperti Paulus orang yang terpelajar dan terkenal. Seperti Paulus ahli Taurat yang sejak kecil menghafal semua ayat. Tetapi Paulus pada waktu ketemu dengan Tuhan yang asli, dia baru sadar dia belum kenal Tuhan siapa. “Siapakah Engkau ya Tuhan? Tuhan Yehova yang menyelamatkan orang Israel lewat Laut Kolsom? Tuhan Yehova yang membawa orang Israel masuk tanah Kanaan? Tuhan Yehova yang memecahkan sungai Yordan sehingga Elias boleh pergi untuk diangkat ke sorga? Tuhan yang begitu besar, begitu agung, begitu berkuasa? Tuhan itu siapa?” Dia menjawab: “ Aku adalah Yesus yang kau aniaya.” Wah ini bingung nya luar biasa. Karena apa? Di dalam konsepku Tuhan yang maha besar, berkuasa luar biasa, dan Yesus orang Nazareth yang tidak ada arti apa-apa sekarang diintegrasikan konsep ketuhanan yang maha agung dengan orang Nazareth yang bersalut dengan daging  dan darah. Ini kedua kali Yesus membocorkan rahasia siapa Dia di dalam dunia di dalam Alkitab.

Ketiga kali Yesus menyatakan keagunganNya yang aslinya kepada orang yang ketiga yaitu Yohanes di pulau Patmos. Di antara 3 kali ini, Petrus lihat satu kali, dan dia kutip dalam surat Petrus “Kami pernah melihat kemuliaan yang berwibawa di atas gunung yang suci.” Yakobus lihat satu kali. Yakobus belum sempat tulis apa-apa sudah dipenggal kepalanya. Dia adalah salah satu orang yang mati syahid oleh kekristenan dan dia pernah melihat kemuliaan itu. Yang paling dikasihi oleh Tuhan adalah Yohanes, melihat cahaya ini dua kali. Satu kali bersama-sama dengan Petrus dan Yakobus di atas gunung transfigurasi. Kali kedua di pulau Patmos. Ini tercantum di dalam Wahyu pasal 1. “Aku melihat Anak Manusia bercahaya lebih besar dari matahari dan aku melihat Dia pakai pakaian putih dari atas sorga sampai di sini dan dari mulutNya keluar satu pedang yang adalah Firman Tuhan Allah.”

Saudara-saudara sekalian, dia melihat dengan takutnya merebah di hadapan Tuhan. Ini ketiga kali Yesus menyatakan diri siapa Dia. Yesus Kristus yang asli, yang sebenarnya, adalah Yesus Kristus yang berada di sorga. Orang-orang Liberal sesudah abad ke 19 akhir, orang seperti Adolf von Harnack, Ferdinand Christian Baur, dan orang-orang yang lain di dalam higher critism, mereka berusaha mengatakan Kristus yang kita imani, bukanlah Kristus yang sejati. Itu adalah Kristus bikinan tambahan, tetapi Yesus yang asli adalah seorang biasa yang tidak ada sifat ilahi, yang dilahirkan di Betlehem, dibesarkan di Nazareth. Mereka tidak percaya. Dasar motivasi mereka yang tidak percaya bahwa Allah menjelma jadi manusia, memulai suatu ajaran yang menyerang Kristologi di dalam liberalisme. Tetapi saudara-saudara, abad ke-20 sudah lewat. Di awal abad 21 baru ini sudah ada kebangkitan dari pelawan-pelawan Kristologi yang asli dari agnostisisme, bukan saja menganggap Kristus bukan Firman menjadi daging, bahkan mengatakan Yesus adalah orang berzinah dan sebagainya.

Nah saudara-saudara, ini dunia sudah makin rusak, makin rusak, sampai Kristus datang kembali semua yang tidak beriman akan dilempar ke dalam neraka. Engkau, kalau sungguh-sungguh mempertahankan iman, engkau akan diselamatkan.

Kali ketiga Yesus menyatakan diri sekaligus memberikan seluruh wahyu mengenai dunia akan bagaimana selesai, dunia bagaimana akan kiamat, kepada rasul Yohanes. Sehingga Kitab Suci menjadi lengkap karena ada kitab itu. Kitab pertama bagaimana Allah menciptakan dunia. Kitab terakhir bagaimana Allah akan menghakimi seluruh dunia. Tidak ada buku seperti buku ini yang memberi tahu kepada kita dunia dari mana dan akan ke mana. Tidak ada buku seperti buku ini, yang memberi tahu manusia bagaimana mempunyai kehormatan peta teladan Allah dan manusia jatuh ke dalam dosa, dan manusia mungkin ditebus, dan ada konsumasi yang terakhir, penggenapan yang terakhir, Kristus akan datang kepada kita. Ini sebab Yohanes yang sudah pernah mengenal Kristus, pernah melihat Dia di bukit transfigurasi dan dia akhirnya akan tulis buku Wahyu sekarang menulis kalimat ini: “Kita melihat Dia akan datang, dan waktu Dia datang kita akan menemukan Dia yang asli itu.”

Saudara-saudara, saya belum pernah melihat kemulian terbesar seperti itu. Saya belum pernah mempunyai pengalaman seperti rasul-rasul itu, tetapi Roh Kudus sanggup membikin rohani kita terbuka untuk mengerti kemuliaan Allah dengan sesungguh-sungguhnya sehingga kita tidak lihat dengan mata jasmaniah. Kita melihat dengan mata rohani. Ini yang ditulis oleh Paulus di dalam Korintus. Dia mengatakan, kita bukan berjalan di dalam pengaruh dari mata yang melihat ini, kita berjalan di dalam iman.

Nah saudara-saudara sekalian, kita sekarang mengharap kedatangan Kristus. Waktu Kristus datang kembali kita mengharap apa? Mengharap satu hari kita boleh melihat Dia dengan mata kita sendiri dan saat itu kita akan seperti Dia. Saat itu kita akan mulia seperti Dia, hormat seperti Dia, bersukacita di dalam pertemuan dengan Dia, disucikan seperti Dia, dan saat itu kita akan berhenti dari rongrongan penyakit, kematian, segala penderitaan, sengsara dunia ini berhenti pada hari itu. Orang yang mati akan bangkit. Orang yang belum mati, tidak akan mati lagi, tetapi akan dirubah. Berubah dari yang rusak menjadi tidak rusak. Berubah dari yang bisa sakit menjadi tidak bisa sakit. Berubah dari tubuh duniawi menjadi tubuh sorgawi. Berubah dari tubuh yang malu menjadi tubuh yang mulia. Berubah dari tubuh yang sementara menjadi tubuh yang kekal. Berubah dari tubuh yang lemah menjadi tubuh yang kuat. Lima perubahan ini tertulis di dalam 1Kor. 15 – Karena itu kita akan menjadi seperti Dia yang bangkit dari kematian. Saat itu semua orang yang mempunyai tubuh kebangkitan dan tubuh yang berubah seperti tubuh kebangkitan, kita berhenti dari penyakit, penderitaan, air mata, pengeluhan, segala sesuatu yang kita derita di dunia ini. Because we will see Him, see Him –

Saudara-saudara, yang mengatakan kalimat bahwa melihat Dia pertama-tama bukan Yohanes, bukan Petrus, bukan Perjanjian Baru, bukan Yesaya – Perjanjian Lama, Daniel, tetapi yang pertama-tama tulis itu adalah Ayub. Di dalam Ayub 19:25 dia penuh dengan penderitaan dihina oleh ketiga kawannya, mengatakan: “I know that my redeemer liveth, and that he shall stand at the latter day upon the earth.” Dan kalimat di bawahnya:“in my flesh shall I see Him after the corruption of this body. (Setelah tubuh ini rusak, saya akan melihat Dia di dalam tubuh).” Apa artinya? Setelah tubuh ini rusak, saya akan melihat Dia dengan mataku sendiri di dalam tubuh. Berarti tubuh ini rusak, masih ada tubuh. Tubuh apa? Tubuh kebangkitan. Jadi Ayub adalah orang pertama yang mempunyai iman kebangkitan, yang sudah menangkap makna yang paling tinggi di dalam rencana Tuhan Allah. Mungkin Ayub sebelum Musa, bahkan selama sejarah mencatat 5 buku Pentateuch yang ditulis oleh Musa atau zaman seperti itu. Karena buku Ayub tidak pernah mengutip Taurat, tidak pernah mengutip ayat-ayat setelah Musa, jadi mungkin dia sezaman atau lebih dulu dari Musa. Mungkin sezaman Abram, atau lebih dulu dari itu. Jadi dia adalah orang pertama yang mengerti ada rencana Allah menebus orang berdosa, memberikan tubuh kebangkitan dan pada akhir zaman manusia yang ditebus oleh Tuhan akan melihat Yesus datang kembali dengan mata sendiri di dalam tubuh kebangkitan. Tidak ada pengharapan lebih besar daripada ini. I will see in my flesh. I will see Him with all my eyes, my own eyes, I’ll see Him stand on the earth.

Saudara-saudara, when Jesus come to stand on the earth, can you stand before Him? Karena ayat lain mengatakan: who can stand when He appears? Siapa bisa berdiri pada waktu Dia tegak berdiri di atas bumi? Tetapi di sini Yohanes mengatakan, kita mempunyai pengharapan. Bahkan kelak kita tidak tahu, tetapi kita tahu kalau Dia menyatakan diri, Dia datang kembali, kita akan seperti Dia (ayat 1 Yoh 3:2). Barangsiapa yang mengharapkan Dia seperti ini, harus menguduskan diri (ayat 3). Mari kita baca sekali lagi ayat ke-3. Di sini menjadi satu perintah yang riil, menjadi suatu pelaksanaan dari iman, menjadi tuntutan perintah dari Tuhan, pelaksanaan yang riil di dalam hidup seseorang. “Barangsiapa yang menaruh pengharapan kepada Dia seperti itu,” apa artinya? Barangsiapa yang mengharap kedatangan Tuhan kali ke-2. Barangsiapa yang menunggu, menyongsong hari kiamat tiba di dalam dunia. Saya mau tanya, siapa? Siapa yang berani menghadapi hari itu? Siapa yang berani mengharapkan hari itu? Kecuali orang yang sungguh-sungguh setia kepada Tuhan.

Kalau seorang murid mengetahui Senin besok adalah hari ujian. Maka dia mengharapkan Minggu ini 24 jam atau mengharapkan jadi 20 jam atau lebih panjang? Mengerti maksud saya? Besok ujian, lebih baik hari ini diperpanjang oleh Tuhan karena saya belajarnya belum selesai. Tetapi kalau besok ujian, saya sudah tunggu lama, cepat-cepatlah datang, karena saya sudah siap dari dulu, saya siap diuji. Nah bedanya di sini. Orang yang mengharapkan Kristus datang, sama orang yang tidak berani menghadapi kedatangan Kristus bedanya apa? Sudah siap atau belum. Saudara-saudara, sudahkah engkau siap menyambut kedatangan Kristus? Sudahkah engkau beres menghadapi segala dosa yang engkau buat? Sudahkan engkau diampuni dari segala kesalahan dan engkau bersih untuk menyongsong kedatangan Kristus? Ini ayatnya. Barangsiapa yang mengharap hari itu, dengan sendirinya mereka menyucikan diri. Sanctify yourself.

Saudara-saudara kalau dirongrong atau diganggu oleh Davinci Code, oleh yang disebut Judas gospel, gospel of Thomas, gospel of Mary Magdalena yang begitu banyak akan terus keluar mengganggu kekristenan, kalau engkau dirangsang, jangan terlalu cepat menjadi kecewa imannya, karena semua itu berdasarkan satu zat yang sama, yaitu mereka tidak percaya ada kesucian.

Dengar baik-baik ya. Mereka tidak percaya ada kesucian. Bahkan mereka percaya Yesus pun seorang berzinah yang tidak suci. Itu salah. Dari situlah engkau mengetahui ada rencana yang dari Setan untuk mengganggu dan menggoncangkan kekristenan sehingga engkau tak usah banyak terlibat di dalam perdebatan mereka. Engkau asal mengetahui asal usul adalah dari si jahat maka semua yang dipakai secara dokumen-dokumen yang katanya akademik, itu seperti apa yang saya katakan, academik hanya menjadi enslavement object karena engkau sudah percaya sesuatu, engkau cari segala data untuk membuktikan yang kau percayai itu adalah benar. Tetapi kita menggali dari sudut yang lain. Motivasi mereka adalah menjatuhkan kesucian, motivasi tidak percaya kesucian, motivasi percaya ada kenajisan dan bahkan Yesus itu pun mempunyai kelemahan kenajisan dosa. Tetapi mereka memakai cara yang lain yang disebut holy blood and holy grail. Yesus Kristus menurunkan darah suci. Menurunkan darah suci melalui perzinahan yang tidak suci? Ini tidak masuk akal.

Di sini dikatakan barangsiapa mengharap Kristus, dia pasti menyucikan diri. Saudara-saudara, seorang pengantin, yang hari itu nikah, hari itu senang tidak? Hari itu sudah ditunggu-tunggu lama bukan? Aduh terus tunggu, tunggu itu sangat susah. Meskipun menunggu hal yang baik pun, perasaannya tidak senang. Karena waktu itu menjadi rongrongan. Waktu itu menjadi kekejaman. Orang yang menanti, merasa setiap detik itu seperti satu jam. Setiap jam seperti satu hari. Satu hari seperti satu tahun. Menunggu itu susah sekali. Menunggu, menunggu, betul-betul.. nah, besok saya nikah! Pengantin yang akan menikah satu hari sebelumnya dia akan penuh dengan khayalan, penuh dengan pikiran – besok saya menikah. Akhirnya, tibalah hari pernikahan bagiku! – Saya mau tanya, kalau waktu dia tunggu hari pernikahan, dia benci sekali, dia mengharap hari itu tidak tiba, beres tidak? Tidak beres. Kenapa tidak beres? Dia tidak rela menikah sama yang ini, lebih baik lu mati saja hari ini. Atau kalau lu gak mati, gua gantung diri. Pokoknya hari besok hari pernikahan yang saya tidak rela, saya tidak mau. Tapi saya tanya, kalau dia betul-betul beres, dan sungguh-sungguh sama suaminya (belum suami masih misua), betul-betul mencintai, pacarnya betul-betul baik, dia menanti esok hari datang senang atau tidak? Senang luar biasa. Inilah hari mahkotaku, ini hari kemuliaanku, lalu saat itu dia akan baik-baik untuk memelihara diri.

Saya sedikit menyesal waktu saya menikah. Kenapa? Waktu saya menikah, hari sebelumnya ada satu jerawat yang keluar di sini. Saya jengkel sekali. Ini foto untuk selama-lamanya kok ada jerawat, bagaimana? Kecuali ahli foto bikin betul. Kenapa tidak minggu yang lalu? Kenapa tidak minggu yang depan? Kok betul-betul besok nikah, tuk, keluar satu jerawat. Saya lihat-lihat ini, benci sekali sama jerawat itu. Nah ini cuma satu cerita aslinya, bukan omong kosong. Karena apa? Aku mengharapkan pernikahan itu begitu sempurna, begitu baik, karena ini hari sukacitaku seumur hidup yang paling penting. Nah Alkitab mengatakan, Yesus mencintai kita seperti suami mencintai istrinya. Paulus berkata, aku telah menjodohkan engkau sebagai seorang perawan yang suci kepada Yesus Kristus yang akan menjadi suamimu. Alkitab berkata gereja adalah mempelai perempuan Kristus. Kristus adalah mempelai laki-laki dari gereja. Artinya kita menunggu hari kemuliaan itu datang. Hari kemuliaan ini adalah satu hari yang akan datang seperti hari kesedihan adalah hari yang sudah lewat. Hari kesedihan adalah Kristus dipaku bagi kita. Hari kesukaan adalah Kristus datang menyambut kita, menjadi bersatu dengan Dia, seperti suami dan istri untuk selama-lamanya.

Nah saat ini kita menunggu kedatangan Kristus, ayat ini mengatakan: “Barangsiapa…” berarti tidak peduli, tidak ada bedanya, “…mengharap itu” mengharap apa? Mengharap kedatangan Kristus kembali ke bumi. Untuk apa? Untuk melangsungkan pernikahan dengan kita, “…mereka pasti menyucikan diri” berarti apa? Menjaga diri baik-baik karena menunggu hari pernikahan. Engkau pernahkah melihat seorang pengantin sudah memakai baju putih bagus sekali, terus menunggu suaminya belum datang, terus dia pakai baju kemanten main layangan? Tidak ada kan.

Pernakah engkau lihat perempuan pakai baju pengantin yang bagus sekali terus suaminya belum datang mobilnya, dia pergi ke pinggir jalan mainan sama anak-anak, main lempung? Tidak ada kan. Dia akan terus biar suka gerak pun tidak gerak-gerak, supaya jangan kusut, jangan sampai pakaiannya itu kisut, jangan sampai kotoran datang. Apakah dia akan sembarangan main tinta di situ, bikin kotor di situ, “Tidak apa-apalah besok habis nikah baru ada kesempatan dicuci lagi. Masih bisa putih kok.” Tidak! Seluruhnya adalah untuk menghadapi detik itu, detik pertemuan, lalu suami yaitu pacarnya yang akan nikah dengan dia datang kepada dia, melihat dia sudah kotor semua, bagaimana perasaannya? Bagaimana dia menghadapinya? Kalimat apa akan keluar dari mulut seorang pacar yang akan menikahinya? “Loh, aku lambat cuma satu jam, engkau sudah kotor seperti ini.” “Ya habis kamu lambat, gua main layangan dulu donk, saya pergi dapur masak-masak dulu, tapi kalau waktu masak kamu datang, gak keburu saya pakai pakaian manten masuk dapur. Gendeng kan?

Bukankah pengantin itu akan menjaga diri, suci, bersih, tunggu. Meskipun lambat sedikit, tunggu sampai calon suaminya datang. Waktu dia datang, dia melihat inilah dia cantiknya, bersihnya, sucinya, mulianya. Kapan lagi aku melihat makhluk ini kecuali hari ini. Hari pernikahan yang sudah saya tunggu lama-lama. Hari pernikahan yang sudah kita sama-sama memimpikan, mengidamkan, yaitu waktu itu. The day when Jesus come. The day when He appears again. The day when He return to His created world. Who is holy enough to welcome Him? Siapakah yang cukup suci menyambut dia? Di sini barangsiapa yang mengharapkan hari itu, mereka pasti menguduskan diri. Nah ini menjadi tanda engkau mencintai Tuhan atau tidak.  Barangsiapa mencintai Tuhan tidak tentu dia mempunyai uang banyak untuk memberi persembahan. Banyak pendeta hanya mengharapkan uangmu, tidak peduli kemajuan rohanimu. Dari khotbahnya kita tahu dia sendiri belajar berapa banyak. Dari perkataannya kita tahu apa yang menjadi isi hati dia.

Saudara-saudara, kalau engkau tidak maju di dalam kerohanian, engkau tidak benar di dalam iman, engkau tidak suci dalam hidup, engkau tidak berkobar-kobar dalam hidup mengabar injil kepada orang lain, meskipun kita boleh bangun gedung gereja besar tidak ada gunanya. Meskipun kita boleh berorganisasi administrasi yang kuat sekali sebagai gereja, tidak ada gunanya. Meskipun kita punyai bakat yang begitu banyak, pengetahuan yang begitu tinggi, tidak ada gunanya. Karena itu hanya mencongkakkan diri pribadi sendiri, bukan menggenapkan rencana Tuhan di dalam kelompok yang disebut dengan gereja.

Pengkhotbah : Pdt. Dr. Stephen Tong, GRII Melbourne, Australia Minggu, 11 Oktober 2015

Sumber : https://www.griimelbourne.org/ibadah/kebaktian-minggu/ringkot-details.aspx?id=15938