BAB 2 :SIAPAKAH YANG MENERIMA DAN DIPIMPIN ROH KUDUS

Roh Kudus tidak mungkin memimpin orang-orang yang tidak mengenal Kristus atau sengaja melawan Kristus. Roh Kudus diberikan untuk memeteraikan orang-orang yang sudah menerima Kristus dan menjadi milik Kristus. Roh Kudus menjadi Tuhan di dalam hidup orang itu dan memimpin orang tersebut untuk mencapai suatu kemuliaan yang ditetapkan oleh Tuhan bagi orang tersebut dan untuk mencapai suatu poenggenapan yang direncanakan Tuhan bagi orang itu. Dengan demikian orang tersebut dapat hidup secara dinamis.

Hidup yang dinamis, energik, penuh semangat adalah hidup yang penuh kekuatan dan memiliki kuasa yang besar untuk mendorong orang lain lebih dekat dan lebih beriman kepada Tuhan, serta memiliki hidup yang berkelimpahan. Ini bukan hal yang mustahil. Namun ini hanya bagi orang-orang yang mau dipimpin oleh Roh Kudus. Dengan sungguh-sungguh saya meminta agar generasi ini kembali menaati pimpinan Roh Kudus.

Jikalau Saudara tidak mau menaati pimpinan Roh Kudus, Saudara tidak berhak menjadi pemimpin gereja karena gereja sebenarnya hanya mempunyai satu Pemimpin, yaitu Tuhan sendiri. Begitu banyak orang berambisi menjadi pemimpin tetapi dirinya sendiri tidak mau takluk di bawah pimpinan Roh Kudus.Orang-orang demikian bukannya menjadi pemimpin-pemimpin gereja, tetapi justru akan menjadi pengacau-pengacau gereja dengan kedudukannya yang tinggi. Seseorang berkata kepada saya bahwa banyak pengurus gereja yang perlu diurus. Banyak pemimpin yang tidak mempunyai kuasa kepemimpinan karena mereka sendiri tidak mau dipimpin oleh Roh Kudus. Dengan amat berat hati dan dari hati yang sedalam-dalamnya saya meminta agar dalam generasi ini ada orang-orang yang mau dipimpin oleh Roh Kudus, yang jujur, yang rendah hati, dan terus-menerus mau taat kepada pimpinan-Nya supaya kita bisa menjadi saksi dan pemimpin bagi orang lain.

Para pemimpin gereja harus berhenti berambisi mau memimpin orang lain. Jikalau pemimpin-pemimpin gereja tidak mengenal rahasia ini, tidak mengalami kerendahan hati dan pengabdian yang sesungguhnya, serta semangat yang tulus ikhlas di hadapan Tuhan, maka gereja tidak memiliki pengharapan untuk hari depan. Sebaliknya, jika seseorang dipimpin oleh Roh Kudus, ia akan menjadi dinamis, energik, positif, dan penuh semangat untuk mengabdi kepada masyarakat dan menjadi berkat bagi sesama manusia, dan terus mengalirkan kepenuhan kuasa Tuhan kepada orang lain. Inilah yang kita harapkan dan doakan di hadapan Tuhan.

Roh Kudus tidak mungkin memimpon orang yang menolak Kristus dan Roh Kudus hanya memimpin orang-orang yang sudah menjadikan Kristus sebagai Tuhan mereka. Alkitab hanya memakai satu kalimat untuk menyatakan prinsip ini. “Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah.” (Roma 8:14). Maka kalau bukan anak Allah, pasti tidak akan dipimpin oleh Roh Allah. Sementara orang yang akan menjadi anak Allah akan mendapat pimpinan Roh Kudus secara bawah sadar sampai tiba saat baginya untuk bertobat dan menjadi anak-anak Allah. Setelah ia menjadi anak Allah, barulah ia bisa menikmati pimpinan Roh Kudus secara sadar.

Sebelum seseorang mengenal Allah dan menjadi anak Allah, apakah yang terjadi pada dirinya? Dan bagaimana prosesnya sehingga ia bisa menjadi anak Allah? Siapakah yang menyebabkan dia bisa menjadi anak Allah?Sebelum seseorang menjadi anak Allah, ia adalah anak setan, anak durhaka, anak binasa atau anak yang hidup di dalam nafsu yang melawan Allah, yang dikuasai oleh penguasa-penguasa rohani yang berada di angkasa (bdk. Efesus 2:1-8). Tetapi pada saat kita berada dalam keadaan seperti itu, Tuhan membangkitkan kita dan menjadikan kita anak-anak Allah. Itulah kelahiran baru atau dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Kita dilahirkan dari atas (Allah). Peristiwa ini merupakan pekerjaan Roh Kudus.

Bagaimana Roh Kudus bekerja untuk mengubah orang berdosa menjadi orang kudus? Jawaban singkat untuk hal ini adalah Roh Kudus dengan kuasa Allah melalui jasa Kristus yang menyelamatkan,mengubah orang berdosa menjadi orang suci. Kristus yang mati dan bangkit bagi kita menjadi Sumber anugerah di mana Roh Kudus dengan kuasa keselamatan yang dijadikan oleh Kristus ini mengubah kita dari status orang berdosa menjadi orang kudus. Di saat seperti itu, kita melihat pekerjaan Roh Kudus yang sedemikian dinamis sehingga orang-orang berdosa yang selama ini terus-menerus melawan, akhirnya tidak sanggup lagi melawan. Inilah yang disebut sebagai irresistible grace of the Holy Spirit (anugerah Roh Kudus yang tidak dapat ditolak oleh manusia). Kita menjadi lunak total, tunduk total kepada Roh Tuhan, digerakkan sedemikian rupa sehingga bisa mengaku: ”Yesus adalah Tuhan.” Proses ini secara keseluruhan disebut sebagai kelahiran baru dari Roh Kudus. Jadi setelah seluruh proses ini selesai, kita baru bisa menyebut Yesus sebagai Tuhan kita. Alkitab dengan tegas telah menyatakan hal ini, yaitu “Jika tidak digerakkan oleh Roh Kudus, tidak ada seorang pun yang dapat menyebut Yesus sebagai Tuhan” (bdk. 1 Korintus 12:3).

Kalau begitu manakah yang lebih dahulu terjadi: kesadaran akan dosa dahulu baru menerima Kristus, atau mendapat keselamatan dulu baru menyadari dosa, mendapat hidup baru dulu baru mengenal dosa, atau menyesali dosa dulu baru dilahirkan kembali? Theologi Injili mengatakan: bertobatlah, nanti engkau ekan mendapatkan hidup yang kekal. Hal ini ada benarnya, tetapi bagaimana engkau bisa bertobat? Bukankah untuk bertobat seseorang harus melihat suatu standar baru, yaitu standar kesucian Tuhan, baru ia sadar dirinya sedemikian berdosa, lalu bertobat. Namun dari manakah kita bisa mendapatkan standar baru untuk menangisi dosa? Jawabannya adalah Roh Kudus yang mengerjakan hal itu. Jika Roh Kudus tidak menggerakkan, mustahil manusia bisa menyadari dosanya, dan menangisi dosanya; jika bukan karena kelahiran kembali, mustahil manusia mau bertobat. Maka kita kembali kepada prinsip Alkitab yang paling dasar, yaitu anugerah Allah mendahului respons manusia (the grace of God is prior to human response).

Anugerah Tuhan selalu mendahului apa yang bisa menjadi respons manusia. Ketika Saudara bisa berseru, “Tuhan, ampunilah dosaku,” janganlah Saudara kira itu merupakan syarat keselamatan yang telah Saudara penuhi. Itu justru akibat dari Tuhan yang menyelamatkan Saudara, baru kemudian Saudara bisa berseru kepada-Nya. Inilah pengajaran theologi Reformed yang penting untuk kita mengerti. Jika di tengah zaman ini theologi Reformed tidak ditegakkan, maka Kekristenan hanya akan berada di dalam pengalaman yang dangkal dan kurang tuntas. Banyaknya orang Injili memang hal yang baik, tetapi ini saja tidak tuntas. Injili dapat menjadi apa saja. Kita perlu lebih mendalami lagi agar kebenaran Alkitab yang dalam bisa kita pegang erat.

Roh Kudus bekerja keras terus-menerus di dalam diri kita sampai akhirnya kita sadar akan standar Tuhan dan menangisi dosa-dosa kita. Itulah akibat dari hidup baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri kita. Kalau Roh Kudus tidak menggerakkan kita, tidak mungkin kita bertobat. Kalau Roh Kudus tidak mencerahkan kita, tidak mungkin kita mengenal diri kita, dan kalau Roh Kudus tidak menggerakkan hati kita, tidak mungkin kita bisa mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Jikalau Roh Kudus tidak bekerja dalam diri kita, tidak mungkin kita dilahirkan kembali.

Kelahiran kembali bukanlah suatu titik atau satu momen. Seorang bayi memang kelihatannya lahir pada satu momen, tetapi sebelum itu ia telah sembilan bulan lebih dikandung oleh ibunya. Demikian juga, kelahiran kembali kita merupakan wujud konkret di mana sebelumnya Roh Kudus telah bekerja sekian lama di dalam hati kita. Ada orang yang mendengar khotbah sampai sepuluh tahun baru bertobat. Itu disebut “panjang gengsi” bukan karena dia hebat. Dia merasa lebih hebat daripada orang Kristen dan berusaha terus bertahan sampai setelah sepuluh tahun, ia tidak bisa bertahan lagi, lalu lepas semuanya dan bertobat.

Ada orang yang sampai lima belas tahun baru bertobat, bahkan ada orang-orang yang sampai hampir mati baru menerima Tuhan Yesus. Pada saat terakhir Saudara berkata, “Tuhan, aku mohon ampun dan kembali kepada-Mu,” itu adalah karena Roh Kudus yang bekerja terus-menerus di dalam hatimu dengan panjang sabar untuk menanti Saudara yang panjang gengsi. Akhirnya, Ia menggerakkan sampai Saudara mau menerima Kristus. Pada saat Saudara mau menerima Kristus, itu adalah akibat pekerjaan Roh Kudus, bukan karena kehebatan Saudara mau menerima Tuhan.

Saya pernah bertemu dengan seseorang yang menceritakan pertobatannya kepada saya. Ketika isteri dan anaknya berusaha berulang kali membawa dia ke gereja, mereka selalu gagal. Berbagai alasan ia utarakan sehingga ia tidak pergi ke gereja. Tuhan memanggil dia dengan cara lain. Suatu hari, anaknya yang sangat ia cintai sakit dan kemudian meninggal. Ketika ia melihat-lihat barang-barang anaknya, ia menemukan Alkitab milik anaknya itu. Di dalam Alkitab itu terdapat banyak catatan karena anaknya itu rajin sekali belajar firman Tuhan dan banyak membuat catatan. Di salah satu halaman, ada catatan yang tertulis: “Saya kecewa pada Ayah yang belum mau mengenal Tuhan sampai sekarang ini. Seandainya saya tidak bisa lagi bersaksi dan membawa Ayah kepada Tuhan, biarlah Ayah tahu bahwa ada anaknya yang sangat mencintai dan mendoakan Ayah agar bisa mendapatkan hidup yang kekal. Kiranya kalau Ayah tahu, Ayah bisa berkesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Allah sebelum meninggal.” Ketika ayahnya membaca catatan seperti itu, ia menangis dengan keras dan minta ampun kepada Tuhan. Ia bertobat saat itu juga.Kelahiran baru adalah proses yang panjang, Roh Kudus bekerja di dalam proses itu untuk membawa Saudara mengenal Tuhan. Apakah syarat seseorang bisa menerima Roh Kudus di dalam hidupnya?Amin.(Bersambung)

SUMBER :

Nama buku : Dinamika Hidup Dalam Pimpinan Roh Kudus

Sub Judul : Bab 2 : Siapakah Yang Menerima dan Dipimpin Roh Kudus (1)

Penulis : Pdt. DR. Stephen Tong

Penerbit : Momentum, 2014Halaman : 17 – 22