Kita memiliki dua batasan yang besar: ruang dan waktu. Waktu adalah pusaka bagi kita, tempat juga adalah pusaka buat kita. Pusaka yang terpenting pertama adalah hidup. Hidup datang dari Tuhan. Allah telah menciptakan yang tidak mempunyai dan yang mempunyai hidup. Allah menciptakan roh dan materi. Setelah berakhir penciptaan, Dia berkata akan menciptakan gambar dan rupa-Nya, yaitu manusia laki-laki dan perempuan. Hal yang sederhana tetapi tidak pernah dikatakan Kitab Suci agama mana pun. Ini merupakan suatu kalimat yang menyatakan manusia yang hormat. Manusia punya potensi yang besar yaitu saya boleh serupa dengan Tuhanku. Karena saya diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, sehingga hidupku mempunyai tujuan yang tertinggi yaitu untuk menghadapi semua potensi dan kemungkinan yang ada. Potensi merupakan gambar dari Allah. Kalau bisa digenapkan, itu menjadi serupa dengan Allah. Kalau serupa dengan Allah, saya harus belajar makin serupa dengan Dia. Saya membedakan gambar dan rupa. Gambar itu titik alfa, rupa titik omega. Ketika saya diciptakan seturut gambar-Nya, model gambar saya adalah Allah. Tetapi dalam Alkitab, bukan dua kata ini serentak muncul, tetapi sering terpisah. Kadang “gambar” saja yang muncul. Kadang dibicarakan “rupa” di PB. Karena dalam Perjanjian Baru, Allah sendiri menjadi manusia. Maka Dia menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus. Gambar kita datang dari Allah. Dan rupa kita mengikuti Yesus. Karena gambar dari Allah datang ke dunia, karena Kristus adalah rupa kita, maka kita mengarah kepada Dia. Karena kita punya potensi dari gambar Allah itu, dan kita mempunyai kemungkinan untuk menyerupai Kristus. Gambar dan rupa adalah titik alfa dan omega. Saya diciptakan dengan potensi untuk serupa dengan Allah. Saya memiliki kemungkinan untuk mencapai serupa dengan Kristus. 
 
    Allah itu Pencipta, maka kalau diciptakan seturut gambar Allah, kita pun akan memiliki kreativitas. Karena Allah Creator, maka kita punya creativity. Daya cipta itu adalah peta Allah. Allah Pencipta, kita seperti Allah, kita diberi daya cipta. Allah itu Tuhan. Kita diberikan sifat kebebasan yang sangat tinggi. Allah itu Tuhan, kita yang diciptakan seturut dengan gambar, maka kita punya kedaulatan. Maka itu yang disebut gambar Allah. Allah itu suci, maka kita yang diciptakan punya fungsi nurani. Allah itu kekal, maka kita yang diciptakan punya sifat kekal. Itulah yang disebut kita serupa dengan Tuhan. Maka sifat dari Yesus adalah model dari sifat manusia kita. Seturut dengan model-Nya kita diciptakan, maka kita akan sama dengan Yesus Kristus. Serupa dengan Yesus Kristus adalah serupa dengan Allah. Yesus adalah diri-Nya peta dan teladan Allah. Berarti kita harus meneladani Kristus di dalam menjadi seorang Kristen yang sejati, serta memiliki semangat juang yang dengan sepenuh hati berjuang bagi Allah. 
 
       Prinsip kerajaan rohani itu terbalik dari duniawi. Makin kerja, makin letih dalam dunia. Dalam rohani, makin bekerja makin berkuasa, makin bekerja makin berkuasa. Ikuti prinsip Alkitab. Seberapa sibuk engkau, lebih banyak lagi bekerja, maka kerohanian Saudara akan lebih kuat, kerohanian kalian akan makin perkasa. Contoh, kita punya dua tangan, satu kanan dan satu kiri. Mohon tanya, apakah kanan lebih banyak kerja dibanding kiri? Kanan lebih banyak, secara umum. Pada umumnya orang menggunakan tangan kanan. Tangan yang repot, tangan sibuk, tangan kerja banyak, tangan kuli. Yang kiri pintar sekali, karena kiri suruh yang kanan yang kerja terus. Kanan tangan kuli, kiri tangan bangsawan. Kanan kerja repot, kiri hanya diam dan menyepi. Lalu, lebih kuat mana? Kanan. Ini dalil rohani. Makin tidak dipakai, makin tidak kuat. Yang kanan kerja setengah mati, kiri mau mulia menjadi lemah dan tidak kuat. 
      Dalam gereja juga ada dua macam orang. Ada satu orang yang terus bekerja, berasa diri rugi, dikerjain, kerja berat, sedangkan yang lain Kristen enak-enak. Saya katakan, dalam gereja, orang yang selalu kerja berat imannya kuat. Yang malas kerja, iman tidak kuat, rohani tidak kuat, karena terlalu biasa manja. 
     Apa tanda sesungguhnya saya orang Kristen? Bukti di dalam, engkau sudah diampuni dosa, engkau sudah diselamatkan Yesus Kristus, sudah lahir baru. Untuk bukti di luar, kita mau lihat tiga tanda di dalam Kitab Suci siapa orang Kristen yang sejati. Apakah tanda yang sesungguhnya menurut Kitab Suci? Jikalau engkau banyak berbuah, engkau adalah murid-Ku yang sejati (Yoh. 15:1, 8). Jika kalian berbuah banyak, kalian adalah murid-Ku. Pertama, Kitab Suci berkata orang yang berbuah lebat, menyatakan dia murid Tuhan sungguh-sungguh. Selama kita percaya Yesus, berapa orang yang dibawa untuk kembali kepada Yesus? Ayat pertamanya adalah, “Akulah pokok anggur yang benar,” ayat ke-8 berbicara untuk berbuah lebat. Orang Kristen harus punya esensi yang sejati, kualitas yang baik. Ayat 8, orang Kristen harus mempunyai kuantitas yang sejati. Ketika Yesus berkata Dia adalah pokok anggur, berarti kualitasnya benar. Dan berbuah lebat berarti harus mementingkan kuantitas. Gereja harus mencari kualitas dan berbuah. Gereja Reformed di Barat begitu dingin, begitu tidak mau mengabarkan Injil, maka ada orang Kristen yang seumur hidup tidak berbuah. Tetapi Alkitab mengatakan, jika engkau tidak berbuah, engkau tidak akan memberikan kemuliaan bagi Bapa. Orang yang berbuah banyak adalah sesungguhnya murid Yesus. 
       Siapakah murid sejati? Tanda kedua (Yoh. 13:34-35). Tanda yang kedua adalah orang yang mau mengasihi sesama. Jikalau dalam gereja saling berselisih dan bertengkar, saling menyerang, orang yang ada di luar pasti akan merendahkan dan tidak dapat melihat kasih Tuhan dalam hidup. Orang tidak akan mengakui kasih Tuhan dalam diri kita. Dengan cinta kasih satu dengan yang lain, maka kita membuktikan kita adalah murid-murid Yesus Kristus. Apakah mudah? Sangat tidak mudah. Karena setiap orang berbeda. Kalau kita lihat orang berbeda dengan kita, kita tidak terbiasa. Tetapi Yesus berkata, “Jikalau kalian saling mengasihi, orang akan lihat engkau adalah murid-Ku.” Banyak orang pikir mereka orang Kristen dengan memakai tanda salib. Yesus berkata bahwa jika engkau punya hati yang saling mengasihi, itu baru orang mengenal engkau adalah murid-murid-Ku. Perintah internal harus saling mengasihi, perintah eksternal untuk pergi ke seluruh dunia kabar Injil. Jika gereja melakukan ini, gereja akan diberkati Tuhan. Tetapi jika gereja tidak mau melakukan ini, gereja akan jadi bahan tertawaan dan akan dibuang oleh Tuhan. 
      Tanda Kristen pertama berbuah lebat, tanda kedua saling mengasihi. Yang ketiga, berani bersaksi. Ini adalah tanda di Kisah Para Rasul. Ketika orang melihat rasul terus mengabarkan Injil dengan berani, meskipun ada bahaya, meskipun ada kemungkinan ditangkap, meskipun mungkin dibunuh, mungkin tahu akan dipenjara, sedikit pun ia tidak merasa takut. Karena tanggung jawab sebagai orang Kristen adalah untuk bersaksi. Petrus dipenjara, tetapi bagi mereka itu adalah sebuah kemuliaan. Kalau boleh menderita untuk Yesus, itu adalah kemuliaan bagi orang tersebut. Karena orang yang mencintai Tuhan, tidak takut diejek, tidak takut diolok, meskipun dijelekjelekkan, murid akan terus tetap bersaksi untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Inilah ketiga tanda orang Kristen. Dengan berani mengabarkan Injil dan menjadi saksi. 
Sumber : https://ringkot-reformed.blogspot.com/2019/08/nrec-2018-ringkasan-khotbah-31-desember.html